Rabu, 24 April 2024

1 Ton Narkoba Tangkapan TNI AL Itu Dibungkus dalam 41 Karung Beras

Berita Terkait

Suasasana press relase di Mako Lanal Batam yang menghadirkan barang bukti.

batampos.co.id – Sukses besar menangkap penyelundup Narkoba ke Indonesia buah dari kerjasama antara BNN dengan TNI AL.

Seperti diberitakan, TNI Angkatan Laut unsur KRI dari Komando Armada RI Kawasan Barat KRI Sigurot-864 berhasil menggagalkan penyelundupan Narkoba ke Indonesia.

Barang bukti yang berhasil diamankan yaitu Narkoba berjenis sabu-sabu seberat 1,1 ton.

Deputi Bidang Pemberantasan BNN, Arman Depari mengatakan operasi ini telah dilakukan sejak Desember 2017. BNN menjalin kerjasama dengan TNI AL tentang info yang mereka terima.

Saat jumpa pers di Mako Lanal Batam siang ini, WaKasal Laksamana Muda (Laksda) Achmad Taufiqoerrochman mengatakan dari dari BNN mereka olah dengan data – data lain lalu disinkronkan.

Hasilnya….

Rabu (7/2/2018) KRI Sigurot-864 Koarmabar berhasil menangkap MV Sunrise Glory di Perairan Selat Philips, pada koordinat 01.08.722 U/103.48.022 T karena melintas diluar Traffic Separation Scheme (TSS) masuk perairan Indonesia dengan mengibarkan bendera Singapura, sehingga pergerakannya mencurigakan.

Pemeriksaan awal seluruh dokumen yang ada di kapal diindikasikan palsu karena hanya terdapat Foto Copy dokumen bukan dokumen asli.

Saat pemeriksaan Tim berhasil menemukan barang bukti Narkoba berupa Sabu-Sabu sebanyak 41 Karung Beras, dengan perkiraan berat lebih dari 1.000 Kg, barang-barang tersebut ditemukan di antara tumpukan karung beras dalam palka bahan makanan. Proses pemeriksaan di kapal tersebut masih terus dilaksanakan untuk mengantisipasi masih ada barang-barang terlarang lainnya.


WaKasal Laksamana Muda (Laksda) Achmad Taufiqoerrochman (kiri) berbincang dengan Arman Depari (baju biru).

Arman Depari seperti yang dilansir Kompas TV, mengatakan info awal yang BNN terima ialah kapal tersebut memuat 3 ton narkoba.

“Kami menduga mereka sudah menurunkan sebagian di Australia juga negara lain,” ujar Arman Depari.

Arman menambahkan akan melakukan cek laboratorium.

Cek lab ini untuk mengetahui apa kandungan sabu yang ditangkap. Apabila sama dengan yang ditangkap di Serang, Banten  maka bisa dipastikan pabriknya sama, sindikatnya sama. (ptt)

 

Update