Jumat, 29 Maret 2024

Lokal Terbatas, SMKN 8 Kuatir PPDB mendatang akan Bermasalah

Berita Terkait

Gedung SMKN 8 di Sagulung sudah selesai pembangunnya, Jumat (22/12). Gedung ini sudah digunakan oleh siswa dan siswi untuk kegiatan belajar. F Dalil Harahap/Batam Pos

batampos.co.id – Wacana Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kepri untuk melanjutkan pembangunan gedung Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 8 Batam di Dapur 12, Sagulung belum terealiasasi. Sekolah Farmasi yang baru diresmikan oleh gubernur Kepri Nurdin Basirun pada tanggal 24 Januari lalu itu, kembali menemui persoalan sebab belum ada lokal untuk menampung siswa pada tahun ajaran baru nanti.

Pelaksana tugas (Plt) Kepala SMKN 8 Rafio menuturkan, saat ini gedung sekolah tersebut baru memiliki dua lokal dan dua lokal itu sudah terisi semua oleh 80 siswa yang sudah ada. Jika dalam waktu dekat, Pemprov tak segara melanjutkan pembangunan tahap kedua untuk melanjutkan pembangunan tiga lokal yang ada di lantai dua, maka pihaknya akan kewalahan menghadapi PPDB di tahun ajaran baru nanti. “Pembangunan tahap awal ini baru tiga ruangan yang tersedia. Satu untuk ruangan guru, dua untuk ruangan belajar (lokal). Lantai dua masih kosong makanya kalau tak segera dilanjutkan (pembangunan) agar repot memang menghadapi PPDB nanti,” ujar Rafio, Minggu (11/9).

Berdasarkan pengelaman PPDB tahun ajaran pertama mereka di tahun 2017 lalu, sambung Rafio, minat masyarakat dengan sekolah Farmasi itu cukup tinggi. Tahun lalu yang merupakan tahun pertama sekolah tersebut berdiri total calon siswa yang mendaftar mencapai angka 200. Jumlah tersebut diluar dugaan sebab pihak sekolah awalnya membatasi hanya satu lokal yang diterima. Itu karena SMKN 8 belum memiliki gedung sendiri dan harus numpang di gedung SMKN 5. Namun karena tingginya peminat itu berdasarkan persetujuan dari Dinas Pendidikan Provinsi Kepri, SMKN 8 akhirnya menerima 80 siswa untuk dua rombongan belajar (rombel). “Tahun ini kami kuatir seperti itu lagi. Karena memang sangat tinggi peminat SMK Farmasi ini,” ujarnya.

Rafio bahkan memprediksi bahwa tahun ajaran baru nanti calon siswa yang mendaftar bisa lebih diatas angka 200 dan minimal tiga lokal yang harus disediakan lagi oleh pihak sekolah. “Karena sudah banyak yang mulai cari informasi (PPDB) saat ini,” kata Rafio.

Untuk itu Rafio berharap agar wacana Disdik Kepri untuk melanjutkan pembangunan lanjutan gedung SMKN 8 itu segera dilaksanakan agar lokal untuk siswa baru segera tersedia.

Senada disampaikan oleh tokoh masyarakat yang berdiam di sekitar lokasi sekolah tersebut. Mereka berharap agar Pemprov segera mengambil tindakan untuk mengantisipasi persoalan itu sebelum PPDB tahun ajaran baru nanti tiba. Bagaimanapun minat warga sekitar untuk menyekolahkan anaknya di SMK Farmasi itu cukup tinggi saat ini.”Anak-anak yang di sekitar sekolah ini saja sudah diatas 100 san orang, jadi memang harus dipersiapkan secara matang agar tidak kewalahan nanti,” ujar Armanto, toko masyarakat di kelurahan Seipelenggut.

Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Kepri Arifin Nasir saat dikonfirmasi menuturkan, untuk mengantisipasi persoalan itu, dalam waktu dekat ini pihaknya akan segera melanjutkan pembangunan tahap dua gedung SMKN 8 itu. Anggaran yang dikucurkan untuk membangun tiga lokal tambahan di lantau dua gedung sekolah itu sekitar Rp 200 juta. “Anggaran sudah ada, tinggal tunggu pelaksanaa. Semoga secepatnya terealisasi,” ujar Arifin. (eja)

Update