Selasa, 23 April 2024

Penertiban Ruli Harus Dipercepat

Berita Terkait

Rumah Liar
F.Rezza Herdiyanto untuk Batam Pos

batampos.co.id – Penertiban rumah liar (ruli) menjadi agenda penting Badan Pengusahaan (BP) Batam lewat program one day one target. Direktorat Pengamanan (Ditpam) BP Batam yang bertanggungjawab atasnya akan rajin menyisir seluruh penjuru Pulau Batam untuk menertibkannya.

One day one target, patroli bersama dengan kehutanan. Tapi harus dimulai dengan pendekatan, karena yang dihadapi adalah manusia,” kata Direktur Ditpam BP Batam, Brigjen Pol Suherman, Jumat (16/2).

Ia berjanji sebelum persoalan menjadi besar, maka ruli yang pemiliknya sudah diingatkan untuk membongkar sendiri tapi membandel, maka akan ditertibkan. Untuk tahap awal, mungkin akan memutus jalur konektivitasnya.

“Seperti kalau bangun jembatan, kita putuskan. Kalau banyak ruli, maka ada penebangan liar, salah-salah bisa terjadi banjir,” ujarnya.

Ia menegaskan satu persatu lokasi ruli di Batam sudah dipetakan oleh Ditpam dan tim terpadu.”Pelan-pelan satu-satu akan kami tertibkan,” janjinya.

Untuk metode penertiban, Suherman mengatakan pihaknya sangat berhati-hati dalam melakukan pendekatan ke masyarakat.Alasannya adalah karena tahun ini merupakan tahun politik.”Apalagi ini tahun politik nanti pasti ada yang memanfaatkan,” katanya.

Berdasarkan data dari tim terpadu, jumlah ruli di Batam saat ini mencapai 30.368 ruli. Jumlah ruli terbanyak ada di Batuaji mencapai 5699 unit, dimana terbagi atas 4644 ruli lengkap dan 1055 ruli bermasalah.

Lalu di Batamkota yang ternyata memiliki 5094 unit ruli terbagi atas 2731 ruli lengkap dan 2363 unit ruli bermasalah. Kemudian Kecamatan Batuampar yang punya 4180 unit ruli terbagi atas 2985 unit ruli lengkap dan 1195 unit ruli bermasalah.

Beralih ke Sekupang yang punya 3233 unit ruli terbagi atas 2553 unir ruli lengkap dan 680 unit ruli bermasalah. Kemudian Sagulung yang memiliki 3064 unit ruli terbagi atas 2192 unit ruli lengkap dan 872 ruli bermasalah.

Selanjutnya adalah Bengkong yang punya 2701 unit ruli yang terbagi atas 1577 unit ruli lengkap dan 1124 ruli bermasalah.Lalu Sei Beduk yang punya 2627 unit ruli terbagi atas 2018 unit ruli lengkap dan 609 ruli bermasalah.

Dua tempat yang paling sedikit terdapat ruli adalah Lubukbaja Nagoya yang hanya punya 2340 unit ruli terbagi atas 2140 unit ruli lengkap dan 200 ruli bermasalah. Dan Nongsa yang punya 1430 unit ruli lengkap terbagi atas 1001 ruli lengkap dan 429 ruli bermasalah.

Ruli lengkap adalah ruli yang memiliki infrastruktur seperti air dan listrik serta penduduknya sudah memiliki E-KTP sedangkan yang bermasalah tidak memiliki hal seperti itu.

Terpisah, Ketua Dewan Kehormatan Ikatan Arsitektur Indonesia (IAI) Kepri, Supriyanto mengatakan instansi pemerintah harus segera bersinergi untuk mengatasi ruli ini sebelum persoalannya melebar kemana-mana.

“Pilihannya ada dua, jika dibangunkan rumah tapah atau dikasih kavling, mungkin jauh dari perkotaan. Resikonya mereka bangun lagi dekat kota,” jelasnya.

Sedangkan pilihan kedua adalah membangun rumah susun (rusun) di dekat perkotaan. Namun resikonya adalah komunikasi dengan pemilik lahan harus berjalan lancar.

“Ketika sudah mendapatkan solusi, masyarakat ruli juga harus dibina untuk bisa hidup secara tertib, mampu menjaga kebersihan dan keamanan dan ikut menata diri sebagai bagian dari masyarakat Batam yang madani,” ungkapnya.

Sedangkan Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Real Estate Indonesia (REI) Batam, Achyar Arfan menyarankan BP Batam untuk segera mengaudit lahan KSB di Batam. Karena banyak diantaranya yang belum dibangun sama sekali.

“Kami sudah berkali-kali bicara dulu supaya lahan KSB yang ribuan hektare itu diaudit. Mana tahu ada yang kosong, sehingga bisa dibangun rumah subsidi,” ujarnya.

Lahan di Batam tersisa sedikit lagi. Sedangkan kebutuhan rumah semakin mendesak tiap tahunnya. Persoalan yang menghadang bukan hanya dari penduduk Batam yang bertambah terus tiap tahunnya, tapi juga untuk menampung penduduk dari rumah liar yang direncanakan akan segera ditertibkan.

“Dalam setahun, ada target pembangunan 1500 rumah subsidi diatas lahan seluas 15 hektare. Sedangkan jumlah penduduk ruli ada 83 ribu. Kalau tidak dari sekarang dimulai, kapan lagi,” pungkasnya.(leo)

Update