Selasa, 23 April 2024

Pembangunan Hang Nadim Menunggu Tawaran Pengembang

Berita Terkait

Para penjemput penumpang pesawat yang baru tiba di Bandara Hang Nadim Batam,
Foto: Cecep Mulyana/Batam Pos

batampos.co.id – Bandara Internantional Hang Nadim terus melakukan pengembangan, agar menjadi aerotropolisnya Kota Batam. Sudah ada beberapa kontraktor yang menyatakan minat, untuk mengembangkan bandara yang memiliki landasan terpanjang se Indonesia ini.

Namun pihak BP Batam selaku pemilik Hang Nadim, mengajukan berbagai syarat ke kontraktor luar negeri tersebut.

“Ada dari Jepang itu perusahaan Mitsui, KLN, Korea itu Incheon dan ada juga dari India. Mereka (empat perusahaan luar negeri) ini sedang menyusun konsep pengembangan Hang Nadim,” kata Direktur BUBU Hang Nadim Batam, Suwarso, Senin (19/2).

Syarat-syarat tersirat yang diajukan oleh Hang Nadim ke empat kontraktor ini yakni meminta tidak hanya membangun terminal bandara, tapi juga bagian kargo. Nantinya Hang Nadim direncanakan jadi pusat pengiriman barang. Sehingga arus lalu lintas barang untuk kebutuhan Industri menjadi lebih mudah.

“Karena Hang Nadim juga akan menyinkronkan diri dengan akses pelabuhan barang maupun penumpang. Tak hanya laut, darat juga,” tuturnya.

Selain itu, Suwarso mengatakan BP Batam meminta kontraktor memanfaatkan lahan Hang Nadim seluas 1.700 haktare. Saat ini, lahan seluas itu hanya digunakan sebagian kecil saja oleh pihak Hang Nadim, untuk terminal penumpang, kargo, ruang VIP, pusat perkantoran, lalu MRO Lion Air.

“Pihak BP Batam meminta kontraktor jangan asal membangun saja. Tapi menawarkan ide terbaik mereka, untuk mengelola lahan-lahan yang kosong itu. Apa keuntungan yang bisa ditarik bagi kami (BP Batam,red) dan mereka juga,” ucap Suwarso.

Terkait hal ini, ke empat kontraktor asing ini sudah menyambangi Hang Nadim beberapa waktu lalu. “Sudah mereka liat semua. Kami masih menunggu penawaran terbaik mereka, dalam pengembangan Bandara Internantional Hang Nadim,” tuturnya.

Hal lain yang diminta adalah pembangunan terminal penumpang Hang Nadim, direncanakan untuk menampung sebanyak 10 juta penumpang. “Karena kami melihat penumpang di Hang Nadim terus bertambah tiap tahunnya. Tahun lalu saja sudah mencapai 6 juta orang pertahunnya, padahal perkiraan kami kapasitas terminal hanya untuk 5 juta orang saja,” ungkap Suwarso.

Karena tidak ingin mengorbankan kenyamanan penumpang, pihak Hang Nadim terpaksa mengurangi jumlah tenan yang ada di lantai II terminal.

“Tak hanya kargo, terminal, kami juga meminta penambahan apron agar dapat menampung pesawat lebih banyak. Tentunya garbarat juga,” ucapnya.

Pembangunan ini, kata Suwarso dari rencana pihak BP Batam akan dilaksanakan tahun 2019. Lalu tiga tahun setelah itu, akan dilanjutkan pembangunan kargo.

Saat ini Bandara Internantional Hang Nadim melayani 20 rute domestik dan satu rute internantional. Untuk rute domestik, Hang Nadim lebih banyak melayani untuk daerah Sumatera dan Jawa. Rute-rute ini dijalani oleh delapan operator penerbangan yakni Garuda, Citilink, Lion Air, Sriwijaya, Wing, Batik, Fore Fly internantional dan Malindo. Sementara di kargo, ada sebanyak 20 perusahaan yang melayani jasa pengiriman. (ska)

Update