Jumat, 19 April 2024

Sosialisasi Anti Kekerasan Anak

Berita Terkait

Sosialisasi prilaku sehat terhadap para pelajar di SMKN 1 Karimun, F. DOK PP, KB, PP, PA Karimun untuk Batam Pos.

batampos.co.id – Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PP, KB, PP, PA) Karimun, kemarin (19/2) melakukan sosialisasi kepada para pelajar SMKN 1 Karimun dalam rangka stop kekerasan terhadap
anak melalui program pembinaan ke sekolah dengan tema. Mari tingkatkan perilaku sehat dengan nilai agama, etika, moral, budaya bagi anak dan remaja dilingkungan Pemerintah Kabupaten Karimun.

”Nah, melalui program ini kita harapkan. Pelajar bisa meningkatkan perilaku sehat sebagai benteng untuk menekan angka kekerasan terhadap anak,” jelas Kepala Bidang Perlindangan dan Pemenuhan Hak Anak Khairita, kemarin (19/2).

Walaupun saat ini, program pembinaan terhadap anak didik hanya dialokasikan untuk 400 pelajar atau untuk sementara dipulau Karimun. Sehingga kuota secara keseluruhan yang mencapai 4 ribu pelajar se kabupaten Karimun, namun nanti bisa diinformasikan kepada teman-teman sekolahnya secara estapet.

”Sesuai arahan dari Pak Bupati, agar terus dilakukan pemantauan langsung ke lapangan terhadap prilaku anak-anak sekolah mulai dari tingkat SD hingga SMA/Sederajat,” ungkapnya.

Menurut Khairita lagi, didalam sosialisasi tersebut juga menyampaikan tentang hak dan perlindungan anak sesuai dengan UU no35 tahun 2014. Bahwasannya, anak harus mendapatkan perlindungan sesuai tingkatannya hingga ke ditengah-tengah masyarakat. Dengan bermitra P2TP2A, informasi tentang anak bisa di dapatkan oleh siapa saja.

”Dalam proses perlindungan anak, kita memiliki 13 tim kooridnasi yang satu dengan yang lain ada kaitannya. Baik itu penyelesaikan masalah kasus anak maupun hingga proses hukum,” tuturnya.

Dimana, saat sosialisasi tersebut antusias para pelajar untuk bertanya cukup kritis terhadap fungsi dan tugas Perlindungan Anak. Berbagai pertanyaan dilontarkan para pelajar, dengan menghadirkan narasumber psikolog dari RSUD M Sani sebagai tim P2TP2A. Salah satunya memberikan penyuluhan bagaimana mengontrol emosi, supaya tidak menjadi negatif melainkan positif yang bisa bermanfaat.

”Sosialisasi ini mulai dari SMPN dan SMAN/Sederajat secara kontinyu. Intinya, kita ingin menekan terjadinya kasus anak. Dan paling penting juga peranan orangtua untuk tetap memantau aktivitas anak-anaknya,” kata wanita berjilbab.(tri)

Update