Selasa, 16 April 2024

Angkot Tak Layak Meresahkan

Berita Terkait

Angkutan umum melintas di Jalan R Suprapto, Batuaji.
Angkutan umum banyak yang tidak layak beroperasi, tetapi tetap dipaksakan beroperasi mengangkut penumpang. F. Dalil Harahap/Batam Pos

batampos.co.id – Pelayanan angkutan umum di Batam hingga kini terus memburuk. Sebagian besar angkutan jenis bimbar yang melayani penumpang saat ini dalam kondisi tak laiak beroparasi. Selain bentuk fisik yang memprihatinkan, mesin kendaraan sering menglami kerusakan.

Seorang pengguna angkutan, Radionto meminta pemerintah untuk mengkandangkan angkot-angkot tak lagi laiak jalan tersebut.

“Alasannya karena merusak pemandangan. Kami pengguna angkutan umum juga merasa tak nyaman,” ujar Radiaoto, Minggu (25/2).

Dia mengatakan angkot yang berseliweran di jalan Batam juga diklaim penyumbang kemacetan serta sering menyebabkan kecelakaan lalu lintas. Banyak sopir angkot yang kerap melanggar rambu lalu lintas seperti menerobos lampu lalu lintas, berhenti tak sesuai rambu dan masih banyak lagi.

“Sudah berapa kali angkot yang terjungkal dijalan karena ugala-ugalan, Kami pengguna angkutan kan jadi takut,” katanya.

Sebelumnya, Wali Kota Batam Muhammad Rudi berpendapat angkutan kota yang melebihi usia operasional memang sudah tidak laiak jalan. Namun demikian, ia mengaku tak bisa mengambil tindakan yang buru-buru untuk mengandangkan angkutan-angkutan tersebut.

“Saya pribadi, kendaraan umur 10-15 tahun sudah tak laik jalan, tapi kalau saya hentikan mendadak tak ada pengganti kan masalah juga. ,” kata Rudi, belum lama ini.

Salah satu langkah yang kini tengah diusahakan oleh Pemko Batam yakni meminta tambahan bus angkutan dari Kementrian Perhubungan (Kemenhub) melalui Direktorat Jenderal (Dirjen) Perhubungan Darat.

“Kami sudah minta, terkait ini pelan-pelanlah (penanganan transportasi). Kami minta 20 harapannya kasih 30, minta 30 mudah-mudahan dikasih 50,” imbuh Rudi.

Ia mengatakan, hal yang juga perlu diperhatikan adalah sopir-sopir angkutan umum jika kelak angkotnya dikandangkan. Terkait ini, ia menilai sopir-sopir tersebut bisa saja akan dipekerjakan untuk mengoperasikan bus-bus angkutan yang dikelola pemerintah.

“Supaya mereka juga tetap cari makan, tidak berhenti begitu saja,” paparnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Batam Yusfa Hendri menyampaikan, sejak 2017 pihaknya telah mengajukan 40 bus angkutan umum ke Kemenhub RI Namun pada tahun tersebut Kemenhub RI tidak mengadakan bus angkutan umum.

Menurutnya jika permintaan Pemko Batam tersebut terpenuhi, bus baru digunakan untuk menganggti beberapa bus yang lama juga untuk memenuhi kebutuhan dua koridor baru yakni Nongsa-Punggur serta Tembesi-Galang.

“Tahun ini baru ada pengadaan, kalau demikian mereka juga akan berikan untuk Batam. Berapanya, sekarang belum diketahui,” ucap Yusfa. (une)

Update