Jumat, 29 Maret 2024

Sasar Sekolah Untuk Tanam Tanaman Produktif

Berita Terkait

Sejumlah murid SD sedang bermain di halaman Sekolah SD010 Batamkota.. Halaman sekolah bisa dimanfaatkan untuk lahan bercocok tanam.
Foto: Cecep Mulyana/Batam Pos

batampos.co.id – Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Batam melirik area tak terpakai di sekola-sekolah untuk dimanfaatkan menanam tanaman produktif. Hal ini diperlukan guna mendukung gerakan pangan, untuk diketahui sektor Volatile Food kerap menyumbang inflasi.

“Kami dorong (area kosong) di sekolah dimanfaatkan,” kata Kepala BI Kepri, Gusti Raisal Eka Putra‎.

Gusti menyampaikan pengembangan sistem ketahanan pangan perlu dilakukan di Batam, apalagi Batam buakn daerah penghasil. Termasuk pentingnya penyediaan pasar induk. “Kami harap pasar induk segera terealisasi, ini sesuai dengan instruksi preseiden,” tambahnya.

Terkait pemanfaatan area kosong di sekolah, Bank Indonesia sendiri telah melakukan sosialisasi. Sosialisasi ini penting terutama di daerah seperti Batam dan Tanjungpinang, perwakilan sekolah atau siswa diundang ke Kantor BI Perwakilan Kepri di Batamcenter, Batam.

“Kami siapkan pelatihan, seperti pembuatan pupuk serta manajemen pertanian,” terangnya.

Untuk diketahui, hal serupa juga pernah didorong untuk dilakukan di perumahan hingga pekarangan rumah melalui program Rumah Pangan Lestari dibawah koordinasi Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Batam. Namun hal ini tidak tetrlalu berhasil, pasalnya tanaman warga banyak yang mati. “Kita kasih bibit, tak ada dana makanya obat-obat kami tak sediakan,” kata Kepala DKPP Batam Mardanis.

Menyambut rencana pemanfaatan area kosong di sekolah, Wakil Wali Kota Batam, Amsakar Achmad meminta Sekretaris Daerah (Sekda) sekaligus Ketua TPID Batam, Jefridin berkoordinasi dengan meminta Dinas Pendidikan (DIsdik) Batam. “Tinggal bersurat ke Disdik. Pada pekarangan yang kosong bisa digunakan, dukung program BI” imbaunya.

Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Batam Muslim Bidin walau belum mendapat surat dari TIm Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Batam terkait rencana tanam tanaman produktif di area sekolah, pada dasarnya Disdik Batam menyambut baik rencana tersebut.

“Ini program bagus, sangat kami dukung,” kata dia.

Ia menyampaikan, di lingkungan sekolah yang memiliki area kosong dapat memanfaatkan untuk kegiatan ini. Tak hanya tanaman sayuran, jenis apotek hidup untuk obat-obatan juga bisa ditanam.

Untuk itu, jika TPID sudah menyampaikan dan bersurat ke Disdik Batam, ia akan menganjurkan ke setiap kepala sekolah untuk melakukan kegiatan tersebut.

“Anak-anak nanti bisa sambil belajar. Kan ada pelajaran Biologi, bisa dikaitkan ke sana,” imbuhnya.

Butuh Gudang Penyimpanan

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP), Mardanis menyampaikan Batam sejatinya butuh pengadaan cool storage (gudang) agar stok bahan pokok yang didatangkan dari daerah lain dapat bertahan lama. Hitung-hitungannya, pelaksanaan ini dinilai akan menyerap dana Rp 5 miliar, namun manfaatnya adalah bahan pokok dapat bertahan hingga enam bulan.

“Misalnya lebaran Juni, kita masukkan Maret. Kita keluarkan saat butuh, tahan lama. Jakarta kan begitu, makanya harganya stabil dan enggak langka,” papar dia.

Untuk itu seiring perombakan Pasar Induk Jodoh kelak, Pemerintah Kota (Pemko) Batam akan mempersiapkan gudang penyimpanan (cool storage).

“Untuk cool storage ini kami sedang siapkan proposalnya dulu, sembari menunggu proses peralihan aset pasar induk,” kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Batam Zarefriadi.

Ia mengatakan komoditi pangan yang akan didatangkan dari daerah lain dapat ditampung. Hal ini ia contohkan seperti di eropa yang notabenenya banyak negara bukan pengahsil komoditi namun tetap tak masalah soal ketersediaan dan harga pangan. Cara ini dinilai efektif, karean selama ini alasan tingginya komoditi selalu ditenggarai kelangkaan barang.

“Kami sudah punya konsepnya soal ini (menstabilkan harga) tapi terkadang soal keadaan di lapangan, semua orang tahu betapa pentingnya pasar induk itu, tapi sekarangkan belum ada milik Pemko Batam,” ucapnya. (adi)

Update