Jumat, 29 Maret 2024

2018, Ekonomi Diproyeksikan Tumbuh 3,1 Persen

Berita Terkait

batampos.co.id – Kinerja sektor industri di Kepri mulai bangkit sejak triwulan keempat tahun 2017. Bank Indonesia (BI) Perwakilan Kepri mencatat, pertumbuhan terbesar disumbang oleh sektor industri pengolahan sebesar 3,99 persen.

“Kenaikan ini ditopang oleh pertumbuhan produksi elektronik dan CPO,” kata Kepala BI Perwakilan Kepri Gusti Raizal Eka Putra di Harris Hotel Batamcenter, Rabu (28/2).

Pertumbuhan sektor industri ini turut mendongkrak perekonomian di Kepri. Menurut data BI Perwakilan Kepri, perekonomian di Kepri tumbuh sebesar 2,57 persen year on year (yoy). Angka tersebut naik jika dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang hanya mencapai 2,38 persen (yoy)

Gusti kemudian menegaskan, pertumbuhan ekonomi ini diperkirakan akan terus mengalami tren positif. Begitu juga dengan pertumbuhan sektor industri di Kepri.

Di antara penyebabnya, kata Gusti, saat ini harga minyak mentar dunia mulai naik dan diperkirakan akan terus menguat. Hal ini dikarenakan adanya perpanjangan kesepakatan pemotongan produksi minyak oleh OPEC serta tekanan geopolitik di Timur Tengah.

Meskipun begitu, secara keseluruhan pertumbuhan ekonomi Kepri pada tahun 2017 mengalami perlambatan. Ekonomi Kepri hanya tumbuh 2,01 persen dibanding tahun sebelumnya yang tumbuh 5,03 persen. Angka tersebut merupakan yang paling rendah di antara lima tahun terakhir.

Namun, Gusti mengatakan masih ada harapan di Tahun 2018. Harga minyak dunia yang terus menguat diyakini akan secara langsung mempengaruhi pertumbuhan ekonomi dunia yang kemudian dapat mendorong permintaan eksternal terhadap produk industri Kepri. Imbasnya lagi adalah bergairahnya kembali sektor konstruksi dan perdagangan.

“Tahun 2017, perdagangan melambat karena penurunan penjualan mobil dan kinerja belanja pemeirntah yang melambat. Tahun 2017 hanya tumbuh 6,27 persen. Berbeda dengan tahun sebelumnya hanya tumbuh 9,54 persen,” katanya.

Sedangkan untuk sektor konstruksi juga mengalami kontraksi. Faktor tersebut disebabkan oleh penjualan rumah mengalami penurunan. Hal itu bisa dibuktikan dari konsumsi semen yang terkontraksi sebesar 17,34 persen (yoy).

Sejumlah kapal sedang melakukan bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Batuampar. | Cecep Mulyana/Batam Pos

Gusti optimistis, pertumbuhan ekonomi Kepri akan menguat pada kisaran 2,7 hingga 3,1 persen (yoy) pada tahun ini. Sedangkan inflasi diprediksi berada pada level 3,5 plus 1 persen.

Selain industri pengolahan, sektor industri shipyard atau galangan kapal ternyata juga mulai bergairah. Menurut BI Perwakilan Kepri, sejumlah perusahaan galangan kapal di Kepri, khususnya Batam, sudah mulai mendapat proyek baru. Sehingga beberapa di antaranya sudah mulai merekrut karyawan dalan jumlah yang cukup banyak.

Kepala Badan Pertumbuhan Statistik (BPS) Kepri Panusunan Siregar mengatakan, pertumbuhan ekonomi Kepri pada triwulan empat 2017 melambat dibanding periode yang sama pada tahun sebelumnya.

“Pertumbuhan ekonomi ini terutama didorong oleh konsumsi rumah tangga dan Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) yang tumbuh masing-masing sebesar 6,61 persen dan 1,85 persen,” jelasnya.

Sedangkan dari sisi produksi, sebagian besar kategori lapangan usaha mengalami pertumbuhan. Tiga kategori yang memberikan andil pertumbuhan terbesar antara lain kategori administrasi pemerintahan, pertanahan dan jaminan sosial wajib 0,47 persen, lalu kategori penyediaan akomodasi dan makan minum sebesar 0,30 persen dan kategori konstruksi sebesar 0,16 persen.

“Secara regional, PDRB Kepri pada triwulan empat memberikan kontribusi sebesar 7,82 persen terhadap PDRB Sumatera,” paparnya. (leo)

Update