Kamis, 25 April 2024

Tingkatkan Keamanan, Polisi Gelar Operasi Simpati Seligi

Berita Terkait

Pelaksanaan apel pasukan Operasi Simpatik Seligi 2018 di halaman Mapolres Anambas, Kamis (1/3). F. Syahid/Batam Pos.

batampos.co.id – Operasi keselamatan simpatik Seligi 2018 di Anambas menitikberatkan pada pengendara motor agar lebih berhati-hati dalam berkendara dan tetap mentaati peraturan yang berlaku. Pasalnya masih ada potensi kecelakaan lalu lintas akibat tidak mentaati peraturan seperti berboncengan lebih dari satu, pengendara yang belum cukup umur, menggunakan telepon genggam saat berkendara dan masih banyak hal lainnya yang harus diingatkan kembali.

Kapolres Anambas AKBP Junoto, mengatakan operasi simpatik Seligi 2018 kali ini melibatkan sejumlah perwakilan instansi seperti Dinas Perhubungan dan Lingkungan Hidup Kabupaten Kepulauan Anambas, Satpol PP. Operasi ini direncanakan akan berlangsung selama 21 hari terhitung hari ini. Langkah teguran kepada pengendara bermotor pun, dikedepankan meski diakuinya terdapat langkah tegas seperti razia pada sejumlah titik di Anambas.

“Lebih kepada teguran. Kalau pun fatal seperti motor yang tidak lengkap, knalpot tidak sesuai standar bahkan surat tidak ada, kami tindak tegas,” ujarnya Kamis (1/3). Ditemui di ruang kerjanya usai apel gelar pasukan kemarin.

Pemasalahan lalu lintas perlu dilakukan berbagai upaya untuk menciptakan dan memelihara keamanan dan ketertiban berlalulintas. Lanjutnya, menurut data dari Korlantas Mabes Polri menyebutkan, jumlah pelanggaran lalulintas berupa tilang cenderung mengalami kenaikan 15,47 persen dari 6.272.375 kasus pada tahun 2016, menjadi 7.420.481 kasus pada tahun 2017.

Jumlah teguran yang mengalami tren kenaikan mencapai 31 persen dengan jumlah 2.225.404 pelanggaran pada tahun 2016, menjadi 3.225.098 pelanggaran pada tahun 2017. Jumlah kecelakaan lalu lintas ?pada tahun 2016 erjumlah 105.374 kejadian. Sementara, pada tahun 2017 sejumlah 98.419 kejadian. Atau ada penurunan tren minus tujuh persen. Lalu korban meninggal dunia tahun 2016 berjumlah 25.859 orang dan pada tahun 2017 berjumlah 24.213 orang atau ada penurunan minus enam persen.

Junoto merincikan, korban luka berat ?cenderung mengalami penurunan hingga minus 30 persen dengan rincian tahun 2016 mencapai 22.939 orang, sementara untuk tahun 2017 mencapai 16.159 orang. Kemudian korban luka ringan juga mengalami penurunan minus empat persen dari 129.913 orang pada tahun 2016, menjadi 115.566 orang pada tahun 2017.

“Sementara kerugian tahun 2015 sejumlah Rp 226.416.414.497 dan pada tahun 2016 mencapai Rp 212.930.883.536,00 atau ad penurunan tren minus enam persen,” ungkapnya lagi.

Pihaknya berharap, operasi simpatik Seligi 2018 ini mampu mempersiapkan langkah-langkah antisipasi aik teknis maupun strategis agar potensi pelanggaran, kemacetan, dan kecelaaan lalu lintas dapat diminimalisir. “Sehingga tercipta keamanan keselamatan ketertiban berlalu lintas yang mantap. Termasuk, untuk menindaklanjuti nawacita Presiden Republik Indonesia,” ujarnya. (sya)

Update