Sabtu, 20 April 2024

Ada Perusahaan Arab Investasi di Batam Senilai Rp 50 Miliar

Berita Terkait

ilustrasi

batampos.co.id – Investor asal Uni Emirat Arab (UEA) yang bergerak di sektor pendukung industri minyak dan gas (migas), PT Proclad Asia International, akan membuka pabrik di Batam dengan nilai investasi sebesar Rp 50 miliar. Masuknya Proclad ini diyakini sebagai sinyal kebangkitan industri migas di Batam.

Presiden Direktur PT Proclad Asia Internasional, Irving Raymond, mengatakan pihaknya akan mendirikan pabrik di Kawasan Industri Kabil. Perusahaan ini akan memproduksi pipa dan sambungan pipa dari baja dan besi untuk diekspor keluar negeri.

“Kami dari UEA dan memilih Batam sebagai tempat investasi karena Batam memiliki pelayanan yang baik, biaya tenaga kerja yang murah dan lokasi strategis karena dekat Singapura,” kata Raymond di Mal Pelayanan Publik Batam, Jumat (2/3).

Dalam sudut pandang Raymond, Batam adalah tempat yang sangat tepat untuk berinvestasi di bidang migas maupun sektor pendukung migas. Selain lokasi strategis, Batam juga menjadi lumbung dari industri manufaktur. Tentu saja hal tersebut menjadi sinergi yang baik untuk mengakselerasi pertumbuhan industri di Batam.

“Batam di masa depan bisa saja menjadi depot minyak karena terus bertumbuh,” katanya.

Sedangkan Direktur Kabil Citra Nusa Peter Vincent mengatakan, tahun 2018 ini menjadi titik balik kebangkitan dari sektor industri migas dunia. Tak terkecuali. “Dengan harga di atas 60 dolar Amerika per barel, kami lihat mulai ada pergerakan di industri migas,” jelasnya.

Selain kedatangan dari Proclad, banyak tenant-tenant di Kabil yang notabene adalah perusahaan-perusahaan migas mendapatkan proyek dari luar daerah dan luar negeri. Contohnya dari Australia. “Di bulan April, mereka sudah mulai mendapatkan proyek sehingga nanti produksinya lumayan,” katanya.

Di samping itu, industri shipyard juga ikut terbantu. Namun bukan dengan order pembuatan kapal, kebangkitan sektor migas menyebabkan mereka alih fungsi menjadi kontraktor migas. Industri migas di Kabil banyak desain modul dan pipa sebagai utilitas alat-alat perminyakan.

“Hal tersebut mendorong shipyard yang lagi sepi untuk alih fungsi ke bidang konstruksi di bidang migas,” paparnya.

Sedangkan Direktur Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) Badan Pengusahaan (BP) Batam Ady Soegiharto mengungkapkan, Proclad merupakan investor asing kelima yang masuk Batam pada tahun 2018. Nantinya, total kapasitas produksi Proclad mencapai 100 pcs per hari dengan persentase ekspor mencapai 100 persen.

“Mereka akan mempekerjakan 20 tenaga kerja lokal di lahan seluas 2103 meter persegi di Kabil,” jelasnya. (leo)

Update