Kamis, 28 Maret 2024

Percepat Pembangunan Proyek Strategis

Berita Terkait

batampos.co.id – Gubernur Kepri Nurdin Basirun menginginkan percepatan-percepatan realisasi sejumlah proyek strategis yang sudah disetujui Presiden Joko Widodo. Percepatan tersebut akan semakin memicu dan memacu perekonomian Kepri yang akan mendukung perekonomian nasional.

“Kita pasti bisa dengan bersama-sama dan saling mendukung. Lepaskan ego sektoral untuk kepentingan bangsa dan negara,” kata Nurdin saat Pertemuan dengan Tim Percepatan Investasi Strategis di Provinsi Kepulauan Riau di Ruang Rapat Kantor Gubernur Kepri, Dompak, Tanjungpinang, Kamis (8/3)

Nurdin menyampaikan desain Jembatan Batam-Bintan sudah ada. Regulasi yang mendukung harus dikomunikasikan dengan baik sehingga tidak ada hambatan dan muncul permasalahan kemudian hari. Nurdin sendiri sudah road show di sejumlah kementerian menindaklanjuti percepatan realisasi proyek-proyek tersebut. Bahkan OPD terkait diminta ikut mengkomunikasikan ke Kementerian/Lembaga. “Kita harus bergerak cepat untuk membangkitkan lagi ekonomi,” kata Nurdin.

Ada tujuh proyek strategis yang mendapat restu dalam pertemuan dengan Presiden Jokowi akhir Februari lalu. Proyek-proyek itu adalah Pembangunan Jembatan Batam Bintan, Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Sauh, KEK Galang Batang, KEK Pulau Asam, Pengembangan Pelabuhan Batu Ampar, Pengembangan dan Modernisasi Bandara Hang Nadim dan Pembangunan Batam LRT (Light Rapit Transit).

Menurut Nurdin, Pemprov Kepri dan investor sudah siap meluncurkan proyek tersebut. Kini tinggal skema dan mekanisme yang sedang dibahas. Seperti Tanjungsauh, akan memicu banyak aktivitas perindustrian. Juga ikut menopang kepariwisataan.

Pada kesempatan itu, Team Leader Percepatan Investasi dan Pembangunan Strategis di Provinsi Kepri Hadi Pranoto yakin sejumlah proyek bisa mulai dikerjakan pada April ini. Menurut Hadi semua pihak harus bersinergi agar kegiatan ini segera terealisasi sesuai dengan mimpi masyarakat Kepri.

“Presiden berharap cepat terlaksana. Kami dari tim sudah siap bergerak. Tinggal persoalan teknis dan itu bisa teralisasi. Bulan depan kalau bisa peletakan batu pertama,” kata Hadi.

Menurut Hadi, akan ada investasi besar secara bertahap hingga 30 miliar dolar Amerika. Investor dari Tiongkok dan Amerika serta Eropa sudah berkomitmen dan memastikan terlibat dalam sejumlah proyek.

Malah menurut Hadi, Jembatan-Batam Bintan dengan mitra dari Tionkok diperkirakan memakan waktu kurang lebih satu hingga dua tahun. Tim akan bekerja semaksimal mungkin mewujudkan percepatan-percepatan itu.

“Sinergitas antara Pemprov dan investor harus terbilang kuat, sehingga apa yang kita programkan tidak ada halangan yang berarti. Karena tujuan kita satu untuk kepentingan bangsa dan negara,” kata Hadi. (bni)

Update