batampos.co.id – Sebanyak 12 titik akses pantau kamera pengintai milik Dinas Komunikasi dan Informasi (Kominfo) Batam dapat diakses masyarakat. Cukup masuk di website Pemko Batam masyarakat dapat mengakses streaming hasil sorot kamera baik via komputer maupun telepon pintar.
Lokasi tersebut yakni Engkuputri gerbang utara, Engkuputri gerbang selatan, simpang kuda, tugu madani. kejaksaan, pura seiladi, simpang casablaca, matakucing, soutlink, pelabuhan punggur , depan kantor walikota dan DPRD Batam.
“Kalau mau buka bisa langsung dilihat, sudah diupload untuk beberapa lokasi,” kata Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi (Kominfo) Kota Batam Salim, kemarin.
Untuk diketahui kini, Kominfo Batam memiliki 36 kamera yang disebar pada 20 titik. Yang belum bisa diakses oleh masyarakat ini secara bertahap akan diupload. Sementara untuk server khusus petugas dipastikan semua titik terpantau diruang operator di Kantor Wali Kota Batam.
“Secara bertahap akan diupload, server untuk streaming (untuk masyarakat) tak mampu kalau paksakan 36 langsung akan pecah gambarnya,” ucap dia.
Menurutnya, yang bisa diakses masyarakat adalah rekaman langsung. Batam Pos mencoba mengunjungi lama website yang dimaksud, secara umum ke 12 lokasi yang disorot kamera kurang jelas, namun secara umum dapat jadi informasi, seperti lancara atu tidaknya alur lalu lintas dilokasi tertentu.
“Hasilnya itu real time, yang terjadi di rekaman itu yang terjadi saat itu,” terang Salim.
Sementara itu, ketersediaan kamera khusus daerah rawan yang dikelola Kominfo kini dirasa masih kurang. Rencana pengadaan tahap awal 40 titik dengan jumlah kamera 67 unit, kini baru terealisasi di 20 titik dengan jumlah 36 kamera yang diadakan pada 2017 lalu.
“Tahun ini tidak ada pengadaan, tahun depan kami coba ajukan lagi,” katanya.
Ia menyampaikan, sejatinya ada 300 titik yang perlu terpasang CCTv di Batam ini, karean kendala anggaran diperkirakan keinginan tersebut bakal lama terealisasi. Namun demikia, Salim menyebutkan jika terealisasi setengah saja dari kebutuhan tersebut sudah cukup membantu pemantauan daerah rawan di Batam. “Karena kurang CCTv kita, makanya sekarang jalin komunikasi dengan pihak lain untuk terintegrasi dengan serever kita seperti pelabuhan, lokasi bisnis maupun lainya,” pungkasnya. (adi)