Kamis, 28 Maret 2024

PLN Gesa Pembangunan PLTMG 30 MW

Berita Terkait

SEORANG warga melihat PLTMG Tanjungkeruing di Desa Teluk Sasah, Kecamatan Seri Kuala Lobam yang belum operasi. F. Slamet Nofasusanto/batampos.co.id

batampos.co.id – Direktur Jendral, Ketenagalistrikan, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Andy Noorsaman mendesak Perusahaan Listrik Negara (PLN) Wilayah Riau-Kepri untuk menggesa kelanjutan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) Teluk Sasah, Bintan. Pasalnya PLTMG dengan kekuatan 30 Mega Watt tersebut sebagai jaminan dan pelayanan berinvestasi di Bintan.

“Meskipun ada sedikit kendala, tetapi PLTMG Teluk Sasah tahap awal dengan daya 9 MW sudah rampung dikerjakan,” ujar Andy Noorsaman disela-sela meninjau pembangunan PLTMG Teluk Sasah, Bintan, Jumat (9/3).

Ditegaskannya, salah satu upaya untuk menjaga investasi yang masuk tidak angkat kaki adalah dengan memberikan pelayanan yang prima. Lebih lanjut katanya, dengan adanya tambahan energi ini, juga bisa menjadi magnet bagi masuknya investasi-investasi baru di Kepri, Bintan khususnya. Ditanya apakah ada kendala teknis saat pembangunan?

“Untuk sekarang ini hanya ada sedikit kendala. Yakni tongkang pengangkut gas untuk kebutuhan PLTMG belum bisa merapat. Bahkan lebih kurang hampir dua bulan,” jelas Andy.

Menyikapi persoalan itu, pihaknya berharap PLN, Syahbandar, dan Pemerintah Daerah dapat bersinergi bagi kelangsungan inveatasi didaerah. Karena, regulasi yang rumit bisa menghambat investasi. Padahal jauh sebelum gagasan pembangunan infrastruktur listrik 35.000 mw oleh Presiden Jokowi, listrik adalah isu serius yang sering disentil oleh media.

“Kita sudah berupaya untuk menambah kekuatan energi listrik di daerah. Jangan sampai, persoalan regulasi didaerah membuat situasi menjadi sulit. Untuk kepentingan bersama, ego sektoral harus dibuang jauh-jauh,” tegasnya.

Ditempat yang sama, Direktur Bisnis, Regional Sumatera, PLN Persero, Wiluyo Kusdwiharto mengatakan, mengatakan, meskipun pembangkit sudah rampung dan Presure Regulating System (PRS) sudah terpasang di tiga pembangkit. Tanpa adanya sumber energi juga tidak bisa dilakukan uji coba.

“Sebelum masuk dalam sistem, tentu kita running terlebih dahulu. Dengan adanya diskusi sekarang ini, kita berharap tongkang pembawa gas sudah bisa merapat,” paparnya.

Dijelaskannya, pembangkit tang sudah ready sekarang ini adalah infrastruktur yang di relokasi dari Tokojo, Kijang. Kemudian untuk pembangunan tambahan dengan kapasitas 30 MW juga akan dilaksanakan pada tahun ini. Menurutnya, target pekerjaan tersebut rampung pada tahun 2019 mendatang.

“Ini adalah bentuk komitmen kami untuk mendukung perkembangan dunia investasi di Kepri, Bintan khususnya,” paparnya.(jpg)

Update