Sabtu, 20 April 2024

A Kun Bunuh Ayah Kandung

Berita Terkait

Polisi mengangkat jenazah korban. | slamet / batampos

batampos.co.id – Tragis. Heriwan alias A Kun, 27, tega menghabisi nyawa ayah kandungnya sendiri, Bong Jie Kioeng, 70. Pria paruh baya ini tewas bersimbah darah setelah dipukul dengan balok kayu oleh pelaku, Senin (12/3) dini hari.

Peristiwa ini bermula dari pertengkaran antara pelaku dengan abang kandungnya, Herman, pada Senin (12/3) sekitar pukul 02.00 hingga pukul 03.00 dini hari, kemarin. Menurut Herman, perilaku adiknya itu memang berubah sejak seminggu terakhhir. Ia sering marah dan mengamuk.

“Sudah seminggu ini dia sakit,” kata Herman ditemui di rumah duka di Jalan Rahayu Kampung Barek Motor Nomor 60, Kelurahan Kijang Kota, Kecamatan Bintan Timur, Bintan, Senin (12/3).

Pagi dini hari itu, pelaku mengamuk tanpa tahu apa penyebabnya. Ia memukuli kaca jendela rumah hingga pecah. Taksi milik korban juga tak luput dari amukan pelaku. Hingga kaca pintu belakang taksi bernomor polisi BP 1520 TU itu juga pecah.

“Gak tahu saya kenapa dia begitu,” kata Herman lagi.

Pria yang bekerja sebagai guru privat itu mengatakan, setelah mengamuk pada dini hari itu, adiknya keluar rumah. Ia duduk termenung, tak jauh dari rumahnya.

Karena terjadi keributan, polisi datang dan mengamankan Heriwan. Kedua tangan Heriwan diborgol. Polisi kemudian membawanya ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Bintan di Kijang.

Setelah kejadian itu, Herman mengaku keluar rumah. Ia baru kembali ke rumahnya sekitar pukul 08.00 pagi. Namun ia kaget, karena saat itu adiknya sudah ada di rumah dan kembali mengamuk.

“Pagi itu saya pulang ke rumah untuk mengambil kartu BPJS. Tahunya dia sudah di rumah dan kembali mengamuk lagi,” kata Herman.

Saat itu, Herman tak langsung masuk rumah. Namun dengan jelas ia bisa mendengar adiknya mengamuk di dalam rumah. Ia juga mendengar sang adik terlibat cekcok dengan ayahnya, Bong Jie Kioeng.

Herman mengaku takut masuk rumah karena setahun yang lalu ia pernah disabet parang oleh pelaku.

Herman baru berani masuk rumah setelah banyak warga yang berdatangan. Namun saat itu sudah tak terdengar lagi suara cekcok antara adik dan ayahnya.

Dan betapa kagetnya Herman saat ia masuk rumah. Ia mendapati ayahnya, Bong Jie Kioeng, jatuh tersungkur tak bernyawa di dapur. Tubuhnya penuh darah. Herman menduga, ayahnya itu tewas dibunuh sang adik, Heriwan.

Kapolsek Bintan Timur AKP Abdul Rahman mengatakan, peristiwa sadis itu terjadi pada Senin (12/3) antara pukul 07.00 WIB hingga pukul 08.00 WIB. Ia membenarkan, jajarannya sempat mengamankan Heriwan saat mengamuk pada pukul 03.00 dini hari.

Rahman juga membenarkan jika saat itu Heriwan dibawa ke RSUD Bintan di Kijang. Namun karena masih mengamuk saat berada di rumah sakit, petugas medis memberinya beberapa suntikan obat penenang.

Menurut Rahman, obat penenang tersebut tidak mempan. Sehingga Heriwan bisa kabur dari rumah sakit dan kembali pulang ke rumahnya. Padahal, kata dia, saat itu posisi tangan Heriwan masih diborgol.

“Mungkin tali ikatannya lepas, pelaku kemudian balik ke rumahnya dan melakukan tindakan kekerasan yang mengakibatkan hilangnya nyawa korban,” kata dia.

Untuk sementara, kata Kapolsek, berdasarkan investigasi polisi, pelaku menghabisi nyawa korban dengan balok kayu. Namun pihaknya masih mendalami dengan melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi.

“Jasad korban sudah dibawa ke rumah sakit untuk divisum,” katanya.

Polisi juga masih mendalami pemicu insiden tersebut. Namun ada kemungkinan, pelaku memiliki masalah dengan kejiwaannya. Karena itu, pelaku nantinya akan dibawa ke psikiater untuk pemeriksaan kejiwaan.

Humas RSUD Bintan, dr Ardian mengatakan saat tiba di rumah sakit pelaku dalam keadaan tangan diborgol. Pihaknya berupaya menenangkan pelaku dengan memberikan obat penenang dosis maksimal, namun obat tersebut tidak bekerja dengan baik.

“Dia kabur dari rumah sakit setelah merusak borgol,” katanya.

Menurutnya, pelaku memiliki riwayat menderita skizofrenia atau gangguan yang mempengaruhi kemampuan seseorang dalam berpikir dengan baik. Karena memiliki gangguan itu, rencananya pelaku akan dibawa ke RSUD Tanjunguban di Simpang Busung. Sebab rumah sakit tersebut memiliki fasilitas untuk menangani pasien dengan gangguan kejiwaan.

Namun pelaku keburu kabur dan diduga membunuh ayah kandungnya sendiri. Saat ini pelaku diamankan di Mapolsek Bintan Timur sembari menunggu hasil medis.

Sejumlah tetangga korban mengaku mendengar ada keributan antara pelaku dan abangnya, Herman, pada Senin (12/3) dini hari kemarin. Namun mereka tak mau ikut campur karena mengira mereka terlibat cekcok karena masalah keluarga.

“Kami cuma mengintip saja dari jendela. Tak berani keluar,” kata Sitra, tetangga korban.

Sitra mengatakan, pelaku dikenal sebagai sosok yang tertutup. Ia sangat jarang berinteraksi dengan warga sekitarnya. Bahkan Sitra sendiri tak tahu selama ini Heriwan kerja di mana. (met)

Update