Jumat, 19 April 2024

Reklamasi Hutan Bakau Masih Berlanjut di Dapur 12 Sagulung

Berita Terkait

Inilah hutan bakau yang ditimbun oleh salah satu pengembang di Sagulung, Kamis (2/3). F Dalil Harahap/Batam Pos

batampos.co.id – Proyek penimbunan hutan bakau di belakang kaveling bukit Melati, Kelurahan Seipelenggut, Sagulung masih terus berlanjut. Lahan hutan bakau yang sudah ditimbun kian bertambah lebar. Hutan bakau yang menjadi lokasi resapan air itu terancam musnah.

Warga sekitar sudah berulang kali protes dan melaporkan ke instansi pemerintah terkait, namun itu tak merubah apapun. Aktifitas proyak terus berlanjut sampai Selasa (13/3). Luas hutan bakau yang sudah ditimbun telah mencapai dua hektare. “Masih (bekerja). Tapi malam saja. Siang begini tak ada aktifitas,” ujar Tambat, warga kaveling bukit Melati, kemarin.

Warga disana kata Tambat protes keras dengan aktifitas proyek tersebut namun mereka tak bisa berbuat banyak sebab pihak proyek mengklaim punya perizinan yang lengkap. “Itukan hutan bakau. Lokasi resapan air. Aneh kalau pemerintah kasih izin. Sama saja mendukung perusakan lingkungan,” tutur pria 37 tahun itu.

Rahmat, warg lain menambahkan jika hutan bakau tersebut semuanya ditimbun, tentu akan berdampak buruk bagi lingkungan sekitar. Banjir akan menghantui warga di sana saat musim hujan. “Selama ini air ngalir ke sana (hutan bakau yang direklamasi) kalau itu ditimbun mau kemana lagi airnya ngalir. Habislah (kebanjiran) rumah-rumah kami ini nanti,” ujar Rahman.

Camat Sagulung Reza Khadafi saat dikonfirmasi mengaku sudah kembali menyurati Dinas Lingkungan Hidup (DLH) kota Batam atas persoalan itu. Namun demikian diakui Reza belum ada tindakan berarti dari pihak DLH. “Surat bahkan bukti foto-foto juga kami lampirkan ke DLH. Itu memang berdampak bagi lingkungan sekitar tapi belum ada koordinasi lagi dari DLH lagi,” ujar Reza.

Reza mengakui jika keluhan warga itu benar adanya. Proyek reklamasi tersebut berdampak bagi lingkungan sekitar namun demikian pihak belum bisa mengambil tindakan tegas sebab belum ada respon dari pihak DLH. “Keluhan warga tetap kami tanggapi. Tapi itu tadi kewenangan kami hanya sebatas menyampaikan ke DLH. Kalau tindakannya tetap di DLH,” tuturnya.

Untuk itu Reza berharap agar pihak DLH segera merespon keluhan warga tersebut dengan segera turun mengecek perizinan proyek reklamasi itu. “Kemarin kami sudah turun juga, cuman itu tak jumpa siapa-siapa di lokasi proyek. Mereka bekerja di malam hari masalahnya,” ujar Reza. (eja)

Update