Jumat, 29 Maret 2024

Tata Kawasan Kumuh dan Benahi Transportasi Umum

Berita Terkait

Gubernur Kepri Nurdin Basirun saat membuka musyawarah rencana pembangunan (Musrembang) Kota Tanjungpinang 2018 di Hotel Ck, Tanjungpinang, Senin (19/3). F. Humas Pemprov Kepri untuk batampos.co.id

batampos.co.id – Gubernur Kepri Nurdin Basirun mengatakan pelaksanaan Musrenbang merupakan bentuk kebersamaan yang dilakukan para stakeholder di lingkup pemerintahan. Yakni bagaimana menuangkan pikiran dan masukan dalam merencanakan pembangunan dengan terarah. Semua bidang pembangunan perlu merata bukan hanya terfokus pada satu bagian saja.

“Tujuan tersebut adalah kesejahteraan masyarakat,” lanjut Nurdin saat membuka Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Kota Tanjungpinang 2018 di Hotel CK, Tanjungpinang, Senin (19/3) ditandai dengan pemukulan gong sebanyak 5 kali.

Menurut Nurdin, jika semua bersatu dan berpikir sama untuk kepentingan masyarakat, InsyaAllah segala keterbatasan dapat diatasi.Sebagai Ibu kota Provinsi, pemerintah terus berupaya mendorong Tanjungpinang muncul sebagai daerah yang tepat memegang identitas tersebut.“Tanpa mengesampingkan daerah lainnya tapi bagaimana kita mampu mengembangkan potensi semua daerah sesuai kondisi dan kemampuan yang ada,” tambahnya lagi.

Dalam kegiatan tersebut, Pemko Tanjungpinang telah memetakan empat hal yang menjadi skala prioritas dalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah sepanjang tahun 2018 ini. Mulai dari penataan kawasan kumuh, pembenahan kawasan rawan banjir,
penyediaan dan perbaikan layanan transportasi massal, hingga pengelolaan sampah di ibu kota.

Penjabat (Pj) Wali Kota Tanjungpinang Raja Ariza sepakat melihat empat skala prioritas itu. Baginya memang sudah saatnya empat perkara ini diseriusi dan bisa diselesaikan sepanjang tahun ini. “Walau berstatus ibu kota, Tanjungpinang masih punya kawasan kumuh yang harus ditata, dipercantik, dan dipersolek,” kata Ariza.

Lalu berkenaan dengan pembenahan kawasan-kawasan rawan banjir pun sedemikian. Ariza menilai, status Tanjungpinang sebagai ibu kota provinsi mesti bisa bebas dari banjir ketika musim hujan sedang deras-derasnya. Apalagi utamanya banjir-banjir yang bisa menggenangi sejumlah ruas jalan utama yang masih jadi pekerjaan rumah dari tahun ke tahun.

Sebab, kata Ariza, jika tidak dibenahi, khawatir menghambat laju pertumbuhan ekonomi di ibu kota lantaran akses jalan utama yang terkendala. “Juga (kawasan banjir, red) di kampung-kampung yang mesti dapat perhatian juga,” ujarnya.

Kemudian menyangkut pembenahan kualitas layanan transportasi massal memang harus bisa diperhatikan. Ketersediaan empat unit bus dalam kota, kata Ariza, adalah titik mula keseriusan Pemko Tanjungpinang dalam fokus kerja bidang satu ini. Momentum ini harus dimanfaatkan dengan baik.

Pemko Tanjungpinang, kata Ariza, juga sedang mengupayakan adanya sinergitas antarpenyedia transportasi massal. Dengan begitu diharapkannya bisa menjadi solusi mengurai kemacetan yang bisa saja terjadi di masa-masa hadapan.
“Dan tentunya, kami juga akan melakukan pembenahan kualitas lingkungan hidup lewat pengelolaan sampah yang lebih baik. Siapa sih yang tidak ingin tinggal di daerah yang sehat? Karena itu keberadaan sampah-sampah ini harus dapat perhatian juga,” pungkas Ariza.(aya)

Update