Jumat, 19 April 2024

Jual Rumah Dibayar dengan Uang Mainan

Berita Terkait

batampos.co.id – Pengusaha asal Tulungagung, Jawa Timur Mujiono mendadak terkenal. Ia menjadi buah bibir setelah kisahnya menerima uang sebesar Rp 4,5 miliar viral di jagad maya.

Kisahnya berawal saat ia menjual rumahnya di Desa Sumberejo Kulon, Tulungagung. Mujiono menjual rumah mewah tersebut seharga Rp 17 miliar.

Oleh seorang perantara bernama Suprapto, rumah itu ditawarkan ke Ali yang merupakan seroang tokoh asal Blitar, Jawa Timur.

Setelah melihat rumah Mujiono, Ali setuju membeli rumah tersebut. Namun harga yang disepakati Rp 15,1 miliar, bukan Rp 17 miliar. Harga itu mencakup tanah, bangunan dan perabot barang antik di dalamnya.

“Kami sudah membuat perjanjian jual beli hitam di atas putih,” tutur Mujiono, Rabu (21/3).

Setelah bersepakat soal harga, Ali menawarkan akan membayar uang muka. Namun Mujiono menolak. Ia meminta Ali membayarnya lunas dan menyelesaikan transaksi jaul belinya di bank BCA.

“Sertifikat tanahnya kan masih di BCA, saya mikirnya dilunasi sekalian terus langsung diambil,” ujarnya.

Pada Jumat (16/3) Mujiono diminta mengambil uang di rumah Ali. Uang di dalam dua kardus itu dimasukkan ke mobil Mujiono oleh dua orang suruhan Ali.

Keduanya kemudian sepakat untuk menuju ke BCA Tulungagung. Namun karena kesiangan dan BCA sudah tutup, keduanya urung ke bank.

“Uangnya kemudian dititipkan di rumah saya, karena kalau harus balik ke Blitar saya kejauhan,” tambahnya.

Ali kemudian meminta Mujiono untuk bersumpah, tidak akan membuka kardus berisi uang itu sebelum ada Ali.

“Nantinya uang itu akan dibuka bersama-sama di depan teller BCA,” kata Mujiono.

Selama menunggu hingga hari Senin (19/3), Mujiono mengaku tidak bisa tidur. Mujiono terus berjaga karena ada uang Rp 4,5 miliar di kamarnya.

Senin pagi Mujiono membawa dua kardus itu ke BCA Kantor Cabang Tulungagung. Di parkiran Mujiono sempat menghubungi orang dekat Ali.

“Dia tidak pernah bawa HP, kalau menghubungi lewat anak buahnya,” tutur Mujiono.

Dua kardus berisi uang ini kemudian diangkat satpam BCA ke lantai atas. Mujiono sempat menunggu selama 30 menit, namun Ali tidak juga muncul. Mujiono mulai panik.

Apalagi disaksikan banyak orang dan jajaran pimpinan BCA Tulungagung yang memintanya membuka kardus itu. Saat kardus dibuka, Mujiono mengaku nyaris pingsan.

“Saya langsung sadar uangnya hanya mainan. Bentuknya kecil-kecil dan warnanya juga lain,” ungkap Mujiono.

Selanjutnya pihak BCA berkoordinasi dengan kepolisian. Mujiono dan uang mainan dari Ali dibawa ke Mapolres Tulungagung.

Setelah kejadian ini Ali seperti menghilang. Mujiono menyesalkan sikap Ali yang cuci tangan. Meski tidak ada kerugian material, namun Mujiono mengaku sangat malu dan terpukul.

“Nama baik saya yang tercemar,” katanya. (jpg)

Update