batampos.co.id – Dinas Kesehatan (Dinkes) bersama Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Koperasi dan UMKM Pemkab Bintan akan melakukan penyisiran ke sejumlah swalayan di Kabupaten Bintan, Kamis (22/3).
Penyisiran dilakukan terhadap beberapa merek sarden atau ikan kemasan dalam kaleng yang dilarang beredar karena ditemukan cacing pita.
“Kalau ditemukan, kami tarik dari pasaran,” Kata Kadis Kesehatan Kabupaten Bintan, dr Gama AF Isnaeni kepada Batam Pos, siang kemarin.
Sebenarnya, menurut Gama, pihak Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) telah meminta distributor supaya menarik beberapa merek sarden yang ditemukan cacing. Antara lain sarden merek Farmer Jack Mackerel produk produsen perusahaan Zhang Zou Tan Co Ltd, asal Cina dan diimpor oleh PT Prima Niaga Indomas, Batam dengan nomor BPOM RI ML 543929007175 dan nomor batch 4351G3523502/01101.
“Kalau distributor belum menariknya, kami akan menindaklanjutinya,” kata dia.
Ditemukan cacing pita dalam kaleng sarden sudah menjadi perbincangan hangat di masyarakat, Gama mengimbau kepada konsumen agar meneliti tanggal pembuatan dan tanggal kedaluwarsa kaleng sarden serta produk-produk makanan lainnya dalam kemasan sebelum dibeli. Tidak hanya itu, konsumen diminta memeriksa izin edar kemasan. “Jika kemasan rusak, sebaiknya jangan dibeli,” imbaunya.
Menurut Gama, mengonsumsi makanan yang terkontaminasi cacing pita akan berdampak pada kesehatan, apalagi jika cacing itu menembus organ tubuh manusia. Biasanya efek yang ditimbulkan antara lain sakit diare berlebihan, mual, dan pusing.
Bupati Bintan, Apri Sujadi mengatakan dirinya sudah menginstruksikan kepada sejumlah instansi terkait untuk bekerjasama BPOM, untuk menelusuri produk sarden kemasan yang dilarang beredar karena mengandung cacing pita di dalamnya. “Sudah saya perintahkan beberapa dinas,” tukasnya.(met)