Jumat, 19 April 2024

Mulai Bulan April, RSUD Batam Jamin Ketersediaan Obat

Berita Terkait

ilustrasi

batampos.co.id –  Manajemen Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Embung Fatimah Batam di Batuaji memastikan ketersedian stok obat-obatan akan berjalan normal di bulan April mendatang. Itu karena sudah ada 30 an vendor yang dipastikan akan menyuplai obat-obatan ke RSUD.

Direktur RSUD Embung Fatimah Batam Ani Dewiyana menuturkan, saat ini vendor-vendor tersebut tengah mempersiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan RSUD sebelum kerja sama menyuplai obat-obatan dilakukan.

“Bulan depan (April) sudah mulai. Ada 30-an Vendor dari berbagai daerah (dalam negeri). Lagi tahap persiapan sekarang,” ujar Ani, Senin (26/3).

Pemilihan vendor-vendor penyuplai obat-obatan itu diakui Ani sudah sesuai prosedur yang ada yang dimulai dengan pembukaan pendaftaran kerja sama melalui e-Katalog sampai pada tahap seleksi dan lain sebagainya. Sebelumnya Ani menyebutkan bahwa ada sekitar 400 san vendor yang merespon e Katalog penawaran kerja sama (menyuplai obat-obatan) yang dikeluarkan sejak awal tahun lalu itu, namun yang sudah sepakat untuk menyuplai obat ke RSUD baru 30 an vendor.

“Alhamdulilah, sudah cukuplah (30 an vendor itu). Kalau sudah berjalan kami yakin stok obat akan tersedia dengan baik,” ujar Ani.

Jika kerja sama dengan ke 30 an vendor tersebut berjalan lancar, maka kedepannya pihak RSUD tidak lagi bergantungan pada bantuan Pemprov Kepri.

“Iya kemarin sempat ada bantuan dari Pemprov. Semoga kesepakatan ini tidak terjadi lagi (krisis obat-obatan) sehingga Pemprov tak perlu repot lagi,” ujar Ani.

Seperti yang diketahui belakangan ini pelayanana medis di RSUD bertipe B itu banyak dikeluhkan pasien karena banyak obat yang tak ada. Krisis obat-obatan yang melanda rumah sakit pemerintah itu dikarenakan vendor-vendor penyuplai obat-obatan sebelumnya memutuskan kerja sama mereka dengan RSUD.

Itu terjadi lantaran manajemen RSUD belum bisa membayar utang obatan-obatan kepada vendor-vendor lama tersebut. Sejak awal tahun lalu pihak manajemen tak bisa berbuat banyak sebab manajemen RSUD sedang diaudit oleh BPKP sehingga belum bisa membeli obat-obatan sendiri. (eja)

Update