Jumat, 19 April 2024

Intimidasi Penumpang, Pengendara Taksi Terancam di Skors

Berita Terkait

Bandara Internasional Hang Nadim terus berbenah meningkatkan fasilitas dan pelayanannya. Tampak sejumlah kendaraan antre menaikkan penumpang yang baru keluar dari pintu kedatangan, Selasa (25/7). F. Yusuf Hidayat/Batam Pos

batampos.co.id – Permasalahan antara taksi online dan konvensional merembet hingga ke Bandara Internantional Hang Nadim Batam. Akibat paranoidnya pengendara taksi konvensional di bandara, beberapa kali penumpang menjadi korban intimidasi. Karena disangka akan menggunakan taksi online.

Hal ini diamini oleh Direktur Badan Usaha Bandar Udara (BUBU) Hang Nadim, Suwarso.

“Kami telah menskors dua orang pengendara yang berlaku seperti itu (mengintimidasi penumpang,red),” katanya saat ditemui Batam Pos, Jumat (6/4).

Terkait dengan prilaku pengendara taksi di bandara, Suwarso mengatakan sudah mewanti-wanti para pengendara taksi. Dan selalu meminta ke para pengendara taksi, bila menemukan hal yang janggal seperti pengendara taksi online mengambil penumpang di bandara.

“Yah laporkan ke pihak berwenang, ke kami atau Polsek Bandara. Jangan main hakim sendiri,” ucapnya.

Sesuai aturan di Hang Nadim, pengendara taksi online tidak diperbolehkan mengambil penumpang di kawasan bandara. Namun boleh mengantarkan penumpang.

“Sesuai kesepakatannya begitu, tak bolah ambil. Antar yah silahkan,” ujarnya.

Walaupun sudah ada aturan jelas, masih tetap saja ada beberapa pengendara taksi online yang mencoba mengambil penumpang di bandara. Sehingga beberapa kali terjadi tindak persekusi yang dilakukan pengendara taksi konvensional kepada pengendara taksi online yang nekad mengambil penumpang.

Namun aksi ini tak hanya berdampak pada pengendara taksi online saja. Sering juga pengendara taksi konvensional mengitimidasi penumpang, karena dicurigai akan memesan taksi online. Hal itu terjadi, Kamis (5/4) lalu sehabis aksi mogok taksi konvensional.
Sekelompok orang taksi konvensional mengintimidasi penumpang yang akan naik kendaraan roda dua di parkiran bandara.

Sekelompok orang ini menduga pengendara roda dua yang menjemput penumpang tersebut adalah suruhan taksi online. Wanita dengan setelan hitam itu menjelaskan bahwa dirinya tidak pernah memesan taksi online. Pengendara roda dua itu diminta saudaranya untuk menjemputnya di bandara.

Pengendara taksi bandara itu tidak menerima alasan dari penumpang tersebut. Mereka tetap kukuh menyatakan kalau perempuan itu memesan taksi online. Untuk membuktikan bahwa perempuan itu tidak memesan taksi online, sekelompok orang ini meminta perempuan itu memperlihatkan ponselnya, melihat apakah ada aplikasi online atau tidak. Tapi saat diperiksa, tak ada ditemukan pemesanan taksi online.

Beberapa orang yang melihat kejadian itu hanya geleng-geleng kepala. “Macam polisi periksa orang berbuat kejahatan saja,” kata seseorang masyarakat yang diketahui bernama Asmoro.

Saat mendengar ada kejadian seperti ini, Suwarso mengatakan akan lebih melakukan sosialisasi ke para pengendara taksi konvensional. Selain itu juga, pihak tak segan-segan akan memberikan tindakan tegas.

“Saya pastikan ada perbuatan ini, sanksinya di skors. Sekali lagi saya himbau, kalau ada serahkan ke pihak berwenang,” pungkasnya. (ska)

Update