Sabtu, 20 April 2024

Penyaluran Premium Dibatasi dan Sering Terlambat

Berita Terkait

Papan pengumuman premium dalam pengantaran terpasang di SPBU Batamcenter depan bundaran Madani, Senin (9/4). F Cecep Mulyana/Batam Pos

batampos.co.id – Beberapa bulan terakhir sejumlah SPBU di Batam masih sering kehabisan stok BBM jenis premium. Jika ada, maka akan langsung diserbu pengendara dengan antrean yang cukup panjang.

Kekosongan premium kemarin dapat dilihat di SPBU Simpang Regata Batamcenter. Di jalan masuk SPBU terpampang plang pengumuman premium kosong dan dalam tahap pengiriman. Sejumlah pengendara yang berniat mengisi premiumpun harus beralih ke pertalite.

Manajer Operasional SPBU Simpang Regata Batamcenter, Dadang Mai Asdinata mengatakan premium masih kosong karena belum ada pengiriman. Bahkan, pihaknya juga tidak memiliki ketersediaan stok untuk premium karena sudah habis sehari sebelumnya.

“Stok kami habis, pengiriman premium memang agak telat. Biasanya baru dikirim sore hari,” terang Dadang ditemui di Kantornya, Senin (9/4).

Disinggung apa yang menjadi alasan keterlambatan pengiriman premium, Dadang sendiri tak bisa menjelaskan. Namun, kemungkinan keterlambatan pengiriman karena antre pengiriman dari depot pengisian.

“Hal itu yang tak bisa saya pastikan. Sudah sejak satu bulan lalu,” ujar Dadang.

Menurut dia, pembagian BBM jenis premium dari Pertamina terbatas. Pihaknya hanya mendapat jatah 8-16 KL setiap harinya. Pada Senin, Rabu dan Kamis pihaknya hanya mendapat 8 KL pada sore hari. Namun pada Selasa, Jumat dan Sabtu, jatah premium bisa didapat 16 KL.

“Padahal kebutuhan kuota premium sampai 24 KL dan kami memiliki tangki yang bisa memuat premium hingga 32 KL. Namun kuota premium dijatah 8-16 KL,” ujar Dadang.

Meski pertamina membatasi pengiriman premium, hal itu tak menjadi masalah bagi SPBU Regata Batamcenter. Sebab, rata-rata konsumen mereka lebih memilih pertalite. Apalagi melihat konsumsi pertalite perharinya bisa sampai 24 KL.

“Mungkin karena wilayah Batamcenter, jadi pengendara lebih memilih pertalite. Intinya, jangan sampai pertalite yang kosong,” tegas Dadang.

Disisi lain, ia berharap pertamina bisa tegas dalam penyaluran premium. Apalagi terkait waktu pengiriman, karena hal itu berdampak juga terhadap nama baik SPBUnya.

“Kalau memang mau dihilangkan, ya lebih baik dihilangkan. Daripada kosong begini, seolah-olah dari kami yang salah,” imbuh Dadang.

Sementara pihak pertamina belum bisa dikonfirmasi terkait keterbatasan dan keterlambatan pengiriman premium. (she)

Update