Dilansir dari menshealth, Rabu (4/4), profesor urologi di Pusat Medis Universitas Kansas, Ajay Nangia, M.B.B.S. mengatakan bahwa jumlah sperma normal yang bisa dihasilkan telah menurun dalam beberapa dekade terakhir.
Berikut ini 7 kebiasaan umum yang mempengaruhi kualitas sperma.
1. Kurang Tidur
Menurut studi awal dalam jurnal Fertility & Sterilitas, pria yang tidur kurang dari 6 jam per malam, 31 persen lebih kecil kemungkinannya untuk mendapatkan kualitas sperma daripada pria yang tidur selama 7 hingga 8 jam per malam.
Kurang tidur dapat menurunkan produksi hormon testosteron yang sangat penting untuk produksi sperma. Uniknya, pria yang tidur selama lebih dari 9 jam semalam ternyata tingkat kesuburan yang lebih rendah. Artinya, tidur terlalu lama juga tidak baik untuk kualitas sperma.
2. Menggunakan Pelumas yang Salah
Beberapa jenis pelumas ternyata dapat menghambat motilitas sperma atau kemampuan mereka untuk berenang secara efisien ke arah sel telur.
Pelumas juga mengandung asam hidroklorik, pengawet yang dapat membunuh sperma. Sebagai gantinya, tetap dengan pelumas yang aman seperti PreSeed, yang tidak terlalu merusak sperma.
3. Konsumsi Daging Olahan
Pria yang makan daging olahan seperti bacon, hotdog, dan salami, memiliki jumlah sperma terendah. Sebab, daging olahan dapat menurunkan hormon reproduksi seperti testosteron.
Sebagai gantinya, konsumsilah ikan. Pria yang rajin makan ikan, terutama ikan yang kaya omega-3, seperti salmon atau tuna, bisa meningkatkan kuantitas sperma. Sedangkan asam lemak omega-3 dalam ikan meningkatkan pembentukan sperma yang lebih sehat.
4. Minum soda
Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Human Reproduction mengatakan pria yang minum lebih dari satu kaleng soda bergula setiap hari memiliki motilitas sperma lebih rendah daripada mereka yang jarang atau tidak pernah mencicipi makanan manis.
Makan atau minum terlalu banyak gula dapat menyebabkan resistensi insulin, suatu kondisi di mana sel-sel tidak dapat mengambil glukosa dari darah dan menggunakannya untuk energi. Ini dapat menyebabkan peradangan, yang dapat menghalangi bagaimana sperma bergerak.
5. Stres dan Depresi
Menurut sebuah studi dari Universitas Columbia, Pria dengan tingkat stres tinggi memiliki kualitas sperma yang lebih buruk daripada pria yang merasa kurang stres. Terlalu banyak stres dapat menyebabkan hormon reproduksi rusak.
6. Menyimpan Smartphone Di Saku Celana
Radiasi yang dipancarkan dari ponsel dapat menyebabkan kerusakan DNA pada sperma. Dan panas dari gawai dapat meningkatkan suhu di dalam skrotum dan menghambat produksi sperma. Jika membawa ponsel di saku sepanjang hari, mungkin ada baiknya mencari cara untuk mengurangi eksposur, seperti menyimpannya di saku jaket atau di dalam tas.
7. Minum Alkohol Terlalu Banyak
Sesekali bir atau segelas anggur saat makan malam bukan masalah besar. Tetapi penelitian telah menghubungkan minum alkohol terlalu banyak akan menurunkan kadar testosteron dan jumlah sperma yang lebih rendah.
Menurut sebuah studi Denmark, pria yang mengonsumsi 40 minuman beralkohol per minggu memiliki 33 persen jumlah sperma yang lebih rendah dan 51 persen lebih sedikit sperma yang sehat dibandingkan mereka yang hanya minum 1 hingga 5 gelas alkohol dalam seminggu.
(fid/JPC)