Selasa, 16 April 2024

Ibu Menteri BUMN Prihatin dengan Kondisi Sekolah di Batam

Berita Terkait

Menteri BUMN Rini Soemarno ketika berbincang dengan kepala sekolah SDN 007 Kabil, (jilbab hitam), Rabu (11/4). (Boni Bani/JawaPos.com)

batampos.co.id – Kondisi sejumlah sekolah di Batam ternyata mendapat sorotan dari Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini M Soemarno. Ia menilai, ternyata masih banyak sekolah di Batam tidak layak, diantaranya sekolah dasar di Kampung Tua Panau, Kabil Nongsa.

“Saya lihat banyak sekolah tidak layak disini,” ujar Rini saat meninjau penyaluran program padat karya di Kampung Tua Panau Nongsa, Rabu ( 11/4) siang.

Karena itu, ia berharap agar BUMN dapat menyalurkan dana tanggungjawab sosial perusahaanya. Dengan tujuan dana tersebut dapat berguna untuk memperbaiki sekolah-sekolah.

“Saya berharap BUMN dapat bantu bangun kembali sekolah-sekolah ini,” kata Rini.

Menurut dia, rehabilitas sekolah sangat diperlukan agar para murid bisa nyaman menimba ilmu. Sehingga pelajaran yang diberikan dapat terserap dengan baik dan diaplikasikan oleh murid.

“Jadi mereka bisa belajar dengan baik dan ilmu yang didapatpun bermanfaat. Mereka nantinya juga akan bisa menjadi rakyat Indonesia yang mandiri,” imbuh Rini.

Ia juga mendorong PT Telkom tak hanya memperbaiki sekolah namun juga menyalurkan dana CSR. Sebab, PT Telkom memiliki program pengadaan komputer sekolah-sekolah yang bisa disalurkan untuk daerah perbatasan seperti Kampung Panau.

“Ada juga program Telkom, namanya Padi, pustaka digital. Sekolah dikasih komputer sehingga belajar dan bisa baca buku. Nanti akan bangun di sini juga,” kata dia.

Selain itu, Kementerian BUMN terus mendorong agar BUMN menyalurkan dana CSR setiap memberdayakan masyarakat. Dimana setiap tahunnya seluruh BUMN menyalurkan dana CSR, bina lingkungan dan program kemitraan dengan total dana Rp2,5 triliun hingga Rp3 triliun.

Disisi lain,empat BUMN PT Pelindo I (Persero), PT Biro Klasifikasi Indonesia (Persero), PT Sucofindo (Persero) dan Persero Batam bersinergi menyalurkan CSR senilai Rp1 miliar di Kampung Panau Kota Batam dalam bentuk program padat karya.

Kegiatan Padat Karya Tunai yang dilakukan di Desa Panau, Kelurahan Kabil, Kecamatan Nongsa itu meliputi pembangunan drainase sepanjang 300 meter dengan biaya pekerjaan berkisar Rp720 juta dan pembangunan MCK/kamar mandi sebanyak tiga unit di tiga sekolah.

Setiap unit kamar mandi terdiri dari empat ruang (dua pria dan dua wanita), dengan biaya pekerjaan berkisar Rp 281 juta. MCK dibangun di SMK 6 Kampung Panau, SDN 7 Kampung Panau, dan SDN 5 Telaga Punggur. Ia berharap program itu bermanfaat bagi masyarakat setempat serta mendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat.

“Kegiatan ini dikerjakan oleh 300 warga setempat. Sengaja melibatkan masyarakat agar mereka bisa menikmati sendiri dan rasa memiliki,” kata Rini

Sementara, Direktur Utama Pelindo 1, Bambang Eka Cahyana mengatakan program padat karya tunai sengaja melibatkan masyarakat setempat. Hal ini menunjukan bahwa BUMN bersinegri mendukung program pemerintah, guna meningkatkan kualitas hidup masyarakat kelas bawah.

“Kami berharap dari sumbangsih sinegri dengan BUMN ini dapat menunjukan bahwa pemerintah selalu hadir untuk kesejateraan masyarakat,” ujar Eka.

Menurut dia, pelaksanaan padat karya tunai sesuai arahan Menteri BUMN Rini dalam acara pencanangan rangkaian kegiatan HUT bersama BUMN dan Kementrian. BUMN diharapkan turut serta dalam perbaikan lingkungan dan ikut meningkatkan kesejateraan, kesehatan hingga pendidikan masyarakat.

“Semoga dengan pembangunan drainase dan MCK ini mampu meningkatkan kualitas hidup dan kesehatan masyarakat disini,” imbuh Eka.

Untuk pendidikan, Eka mengaku Pelindo memberikan beasiswa kepada 50 siswa berprestasi mulai SD , SMP, SMA hingga perguruan tinggi di wilayah Kepri.

“Kegiatan kali ini sesuai dengan visi Pelindo 1 untuk mengembangkan beranda depan Indonesia serta CSR,” pungkasnya. (she)

Update