Rabu, 24 April 2024

SMKN I Batam Gelar Pelatihan UKK dan Sertifikasi Kepada Siswa

Berita Terkait

Siswa SMKN 1 saat mengikuti uji kompetisi keahlian permesinan di SMKN 1 Batam di Batuaji, Kamis (12/4). |. Dalil Harahap/Batam Pos

batampos.co.id – Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) I Batam gelar Ujian Kompetensi Keahlian (UKK) kepada siswa kelas 12 yang baru saja selesai melaksanakan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK). Ujian sekaligus sertifikasi ini diikuti 586 siswa yang terdiri dari 578 siswa SMKN I Batam, 10 siswa dari SMK

SMK Kolose Tiara Bangsa dan SMK Darusallam Batam.

Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Direktur Pembina SMK Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI Badrun serta disaksikan oleh Kabid Pembina SMK Dinas Pendidikan Provinsi Kepri Muh M Dali di aula SMKN I Batam, Kamis (12/4) pagi.

Kepala SMKN I Batam Lea Lindrawijaya menuturkan, ujian UKK dan sertifikasi ini sudah berjalan sejak empat tahun belakangan ini. Dalam pelaksananya SMKN I sebagai sekolah yang melaksanakan ujian dan sertifikasi namun juga melibatkan siswa dari SMK lain untuk meningkatkan komptensi para siswa yang akan segera berhadapan dengan dunia kerja.

“Ini salah satu implementasi dari program revitalisasi SMK yang dicanangkan oleh bapak Presiden (Joko Widodo) melalui instruksi presiden nomor 6 tahun 2016,” ujar tuturnya.

Tujuan dari kegiatan tersebut untuk mencetak lulusan SMK yang siap diserap sebagai tenaga kerja. Melalui ujian dan sertifikasi itu menunjukan siswa yang akan tamat sebentar lagi sudah siap terjun ke dunia kerja.

“Kemampuan mereka sudah teruji. Jika lulus nanti mereka sudah siap bersaing untuk mendapatkan pekerjaan,” tuturnya.

Dalam prakteknya, ujian UKK dan sertifikasi ini siswa diuji dan disertifikasi dengan bidang keahliannya masing-masing oleh lembaga sertifikasi yang profesional dan terpercaya.

“Ada beberapa lembaga sertifikasi yang kita libatkan termasuk pihak industri juga,” ujar Lea.

Lembaga sertifikasi yang dilibatkan diantaranya Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP3) Surabaya untuk jurusan Mekatronika, Lembaga sertifikasi Festo dari Jakarra untuk jurusan Industri dan Otomasi Industri, Lembaga Sertifikasi Profesi (LSPP1) SMKN I Batam untuk jurusan juruan permesinan dan tekni jaringan komputer (TKJ) serta Lembaga Mesin Indonesia (LMI) Bandung untuk jurusan welding. “Pihak industri juga dilibatkan untuk membimbing ujian dan sertifikasi ini sesuai dengan kebutuhan (tenaga kerja) industri di sini,” tutur Lea.

Badrun dalam arahannya mengapresiasi upaya dari SMKN I untuk mempersiapkan siswa mereka dengan ujian dan sertifikasi itu. Di jaman yang serba modern ini sertifikasi profesi memang sangat dibutuhkan agar siswa tamatan SMK mampu bersaing baik secara global ataupun lokal.

“Persaingan kerja semakin ketat. Tidak saja secara global tapi lokal juga cukup sengit sekarang persaingannya. Anak-anak memang harus disiapkan secara matang. Makanya melalui program revitalisasi SMK ini pihak sekolah dituntut untuk menciptkan terobosan-terobosan yang tepat buat meningkatkan dan mematangkan keahlian siswanya,” tuturnya.

Secara nasional diakui Badrun memang penyerapan tenaga kerja dari tamatan SMKN masih rendah. Data dari BPS tahun 2017 lalu menunjukan tamatan SMK menyumbang 11,41 persen bagi angka pengangguran di negara ini yang mencapai angka 7,04 juta jiwa. Untuk itu dia berharap agar segenap SMK yang ada di Indonesia pada umumnya untuk terus meningkatkan mutu dan kaulitas pendidikan di sekolah masing-masing sesuai dengan program revitalisasi SMK agar siswa masing-masing sekolah bisa bersaing nantinya.

“Pemerintah tentu sangat mendukung. Selain meluncurkan program-program unggulan, kami juga tengah berupaya keras agar proyek ataupun lembaga dan instansi pemerintah menyerap tamatan SMK sebagai tenaga kerja. Namun itu tentu tak bisa semua makanya anak-anak ini perlu juga dibekali dengan keahlian untuk beriwirausaha,” pesan Badrun. (eja)

Update