Kamis, 25 April 2024

Berangkat dari Malaysia, Kehabisan BBM, Hanyut ke Selat Singapura

Berita Terkait

batampos.co.id – Sebanyak 106 penumpang yang terdiri 101 Tenaga Kerja Indonesia (TKI) ilegal dan lima awak speed boat berhasil diselamatkan setelah sempat terombang ambing di laut lepas akibat speed boat yang mereka tumpangi kehabisan bahan bakar saat berlayar dari Malaysia menuju Batam.

Informasi yang diperoleh di lapangan menyebutkan, speed boat bermesin empat dengan kapasitas 200 tenaga kuda (PK) bertolak dari Kota Tinggi, Malaysia dengan tujuan Batam pukul 24.00 WIB waktu Malaysia. Namun baru dua jam perjalanan, speed boat kehabisan BBM sehingga terombang-ambing di laut dan hanyut hingga ke Selat Singapura.

Saat terseret arus ke Selat Singapura, speed boat ini terlihat oleh kapal patroli Singapura, tepatnya di Perairan Horsbourgh, Selat Singapura, Kamis (19/4) sekitar pukul 02.30 WIB. Saat kapal patroli itu mendekat, awak speed boat dan beberapa penumpang panik, sehingga memilih loncat ke laut. Sempat dikira speed boat tersebut tenggelam, namun ternyata tidak.

Kepala Ops PPLP Tanjunguban, Sugeng Riyanto, mengatakan awalnya pihaknya menerima informasi awal ada kapal bermuatan ratusan TKI tenggelam di Selat Singapura. Informasi juga datang dari SAR Tanjunguban dan Tanjungpinang yang mereka peroleh dari MPA Singapura. Data awal disebutkan ada sekitar 96 orang tenggelam di perairan Horsbourgh, Selat Singapura dan baru empat dievakuasi coast guard Singapura.

“Lokasi kejadiannya di koordinat GPS 01-19-049 N/104-22-543 E,” ujar Sugeng, kemarin.

Mengetahui hal tersebut, berbagai satuan di Kepri langsung mengerahkan armada ke lokasi kejadian untuk melakukan penyelematan. Armada yang dikerahkan antara lain; KP Baladewa dari Polda Kepri, KP Bangau, KN SAR Purworejo, dan KAL Mapor.

Pihak Singapura juga mengerahkan police Coast Guard, PH 051, PH 055, dan PH 057. Sedangkan unsur Malaysia mengerahkan Kapal Diraja Kenyang untuk membantu penyelamatan.

“Semua berhasil diselamatkan,” ujar Sugeng.

Hal senada dikatakan Komandan KN Sarotama P-112, Desi Susanti. Menurutnya, kejadian bermula saat speed boat yang membawa penumpang 101 TKI bergerak dari Malaysia ke Indonesia.

“Informasi yang kami terima dari KP Baladewa, speed boat ini akan merapat ke Batam atau Bintan,” katanya.

Setiba di perairan Selat Singapura, tepatnya di posisi koordinat GPS: 01-19-049 N/104-22-543 E, kapal patroli Singapura yang kebetulan melakukan patroli memergoki speed boat yang membawa penumpang TKI ilegal tersebut.

Saat kapal patroli Singapura mendekat, penumpang, tekong, dan awak kapal yang jumlah totalnya 106 orang, panik. Mereka memilih melompat ke laut.

Kemudian sekitar pukul 10.50 WIB, seluruh penumpang dan awak kapal speed boat berhasil dievakuasi KP Baladewa 8002.

Salah seorang TKI ilegal Hairon Isanudin, 29, mengatakan boat yang ditumpanginya itu berangkat dari Kota Tinggi, Malaysia dengan tujuan Batam. Mereka berangkat pukul 24.00 WIB waktu Malaysia. Setelah dua jam perjalanan, kapal yang ditumpanginya itu kehabisan bahan bakar hingga terombang-ambing di lautan hingga sampai ke Selat Singapura.

“Saya mau pulang ke Lombok. Perjanjiannya, mereka minta saya bayar 1.300 ringgit Malaysia untuk sampai ke Lombok. Tapi sebelum berangkat, mau naik kapal diminta lagi 100 ringgit,” katanya.

Hairon mengaku telah bekerja di Malaysia selama empat tahun. Di Malaysia, Hairon sehari-hari bekerja di kebun sawit dengan bayaran 1.500 ringgit Malaysia. Saat berangkat ke Malaysia, ia menggunakan paspor wisata dengan masuk melalui Pelabuhan Stulang Laut, Malaysia.

“Karena masuk pakai paspor pelancong itu, kami pulang lewat gelap. Rencana kalau sudah sampai Batam, langsung naik pesawat untuk pulang ke Lombok,” tuturnya.

Kapolresta Barelang Kombes Hengki membenarkan KP Baladewa 8002 dibantu Ditpolair Polda Kepri telah mengamankan kapal speed boat tersebut.

“Semua penumpang selamat dan berhasil dievakuasi ke kapal Baladewa 8002. Dari 101 TKI, dua di antara dalam keadaan sakit dan hamil. Mereka yang sakit dan hamil ini langsung dirawat,” kata Hengki.

Ditambahkannya, seluruh TKI ilegal yang berada di dalam kapal itu beserta satu speedboat langsung dibawa ke Kantor Ditpolair Polda Kepri di Sekupang untuk pemeriksaan lebih lanjut. Selain itu, mereka juga mengamankan lima ABK untuk dimintai keterangannya.

Sementara itu, Kapten KP Baladewa 8002 Kompol Jazuli Dani Irawan mengatakan salah satu dari lima orang ABK yang hendak melarikan diri dengan terjun ke laut berhasil diamankan polisi.

“Mereka sempat terombang-ambing selama beberapa jam sebelum kita evakuasi ke kapal Baladewa. Untuk empat ABK dan satu tekong kapal langsung kita serahkan ke Ditpolair Polda Kepri,” ujarnya.

Kabid Humas Polda Kepri Kombes Pol Erlangga mengatakan untuk tahap awal pihaknya mengadakan penyelamatan. Selanjutnya baru ke pengusutan modus dan siapa-siapa yang bermain dalam jaring pemulangan TKI ilegal tersebut.

“Tentunya akan kami usut, tapi saat ini kami fokus ke penyelamatan dulu,” katanya, Kamis (19/4).

Setelah kondisi psikis dan fisik para TKI berangsur-angsur pulih, pihak kepolisian akan meminta keterangan terkait keberangkatan mereka secara ilegal dari Malaysia guna mencari tahu siapa yang membawa mereka dari Malaysia.

“Tak ada yang tenggelam, semuanya berhasil kami selamatkan,” kata Erlangga. (met/ska/gie)

 

Update