Sabtu, 20 April 2024

Kemenpar Luncurkan Hot Deals untuk Wisman Asing

Berita Terkait

batampos.co.id – Pemerintah menetapkan target kunjungan wisman yang tinggi kepada Kepri. Tahun ini Kepri dapat jatah harus mendatangkan 2,5 juta wisman. Meski menetapkan target tinggi, ternyata Kementerian Pariwisata (Kemenpar) membantu Kepri untuk mewujudkannya lewat program promosi wisata bertajuk Hot Deals.

“Ini merupakan program jangka pendek yang menjadi bagian dari program Visit Wonderful Indonesia. Hot Deals terutama program diskon untuk wisman yang sedang berada di Singapura. Atau bisa saja orang Singapura sendiri, ekspatriat dan wisman yang tengah berada di Indonesia,” kata Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya di Gedung BP Batam, Kamis (19/4).

Seperti apa program Hot Deals tersebut. Arief menyebut programnya dikemas dalam paket 3A yang terdiri dari diskon untuk atraksi, diskon untuk akses dan diskon untuk akomodasi.”Jadi diskonnya bisa sampai 50 persen. Baik itu diskon untuk akses fery, diskon untuk atraksi golf dan diskon akomodasi seperti hotel,” jelasnya lagi.

Arief meyakini bahwa program ini dapat mendongkrak kunjungan wisman ke Kepri.”Sudah putus bahwa Kepri harus tumbuh lebih tinggi dari nasional. Karena kalau tidak dapat 2,5 juta wisman maka target nasional sebesar 14,5 juta wisman tidak akan tercapai,” jelasnya.

Ia kemudian mengungkapkan bahwa target dari program Hot Deals ini mencakup banyak kategori wisman. Tapi kategori yang dipandang potensial adalah Silver Tourism atau wisman dari kalangan pensiunan.

“Mereka menghabiskan biaya yang banyak untuk menetap di Indonesia. Bisa mencapai 2000 Dolar Amerika perbulan dan itu jauh lebih tinggi dari wisman biasa. Peluang tersebut bagus untuk Indonesia, apalagi sekarang mereka bisa investasi disini khususnya mengenai kepemikan properti,” tuturnya.

Untuk target kunjungan wisman dari program Hot Deals ini, Kemenpar belum berani mematok target tinggi.” 500 ribu wisman kita harapkan lewat penawaran atraktif ini,” tambahnya.

Ia meyakini target tersebut bisa dicapai, apalagi ternyata Kepri sudah memiliki tujuh kalender off event yang masuk kalender pariwisata nasional. Sehingga Arief menyarankan BP Batam agar segera mengusulkan event Batam Menari ke Kemenpar untuk menjadi agenda pariwisata nasional.”Silahkan diusulkan. Nanti akan ada kurator, budayawan dan media yang menilai,” katanya lagi.

Kemenpar juga mendukung pengembangan destinasi wisata lainnya di Batam termasuk di Tanjungpinggir dan di Nongsa. Namun sebelum menuju kesana, ia juga mengimbau agar BP Batam dan Pemerintah Kota (Pemko) Batam segera bersinergi untuk memajukan pariwisata di Batam.

Sejumlah turis berjalan ditrotoar saat menikmati suasana jalan Fisabilillah Batamcenter, Minggu (8/4). F Cecep Mulyana/Batam Pos

“Harus ada kesepakatan yang mana saja yang dilakukan oleh BP dan Pemko. Dan misalnya jika yang adakan bukan BP toh gak apa-apa atau yang adakan swasta juga gak apa-apa. Asalkan itu untuk kepentingan Batam,” ujarnya.

Sedangkan Kepala BP Batam Lukita Dinarsyah Tuwo mengatakan BP Batam sudah merencanakan pembangunan ikon-ikon destinasi baru seperti kota air di Batamcentre.

“Itu merupakan bagian dari pusat bisnis. Baru Tanjungpinggir dan juga kami mau upgrade Jembatan Barelang,” paparnya.

Ia meyakini pariwisata akan tumbuh dengan baik karena data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kepri mendukung hal tersebut. Berdasarkan data BPS, jumlah wisman yang berkunjung ke Kepri pada Februari lalu mencapai 205.964 kunjungan. Angka kunjungannya naik 31,20 persen dibanding bulan sebelumnya sebanyak 156.986 kunjungan.

“Jika dibanding periode sama tahun sebelumnya, maka sudah naik 53,15 persen,” kata Kepala BPS Kepri Panusunan Siregar.

Sedangkan untuk akumulasi kunjungan wisman 2018 hingga Februari, maka tingkat kunjungan naik 15,11 persen. Tahun ini BPS membukukan angka kunjungan wisman sebanyak 362.950 kunjungan. Naik dari tahun sebelumnya yang hanya 315.301 kunjungan.

Dan diantara jumlah tersebut, wisman Singapura paling banyak berkunjung ke Batam.”Persentasenya sebesar 44,03 persen,” katanya lagi.(leo)

Update