Rabu, 24 April 2024

Berobat di RSUD Raja Ahmad Tabib Tak Perlu Antri, Cukup Via WhatsApp

Berita Terkait

Kasubag Informasi dan Pemasaran, Muhamad Safei memperlihatkan salah satu ruang rawat inap di RSUD Raja Ahmad Tabib. | Cipi Ckandina/Batam Pos

batampos.co.id – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Raja Ahmad Tabib Kepri,Tanjungpinang terus berinovasi demi kenyamanan pasien maupun keluarga pasien.

Rumah sakit plat merah itu kini memberikan kemudahan dalam mendaftarkan pasiennya. Tidak perlu antri untuk mendapatkan nomor antrian, cukup melalui
aplikasi WhatsApp (WA) di ponsel anda. Layanan ini menjawab keluhan masyarakat selama ini.

Kasubag Informasi dan Pemasaran RSUD Raja Ahmad Thabib Kepri, Muhamad Safei menjelaskan mulai Senin (23/4) layanan melalui WhatsApp sudah bisa dilakukan masyarakat yang hendak berobat ke RSUD Raja Ahmad Tabib Kepri.

Caranya kata Safei, bagi pasien yang sudah pernah berobat, harus registrasi nomor ponselnya terlebih dahulu ke WhatsApp RSUD Raja Ahmad Tabib Kepri. Bagi yang belum pernah berobat, belum dapat dilayani via WhatsApp.

Selanjutnya, khusus bagi pasien BPJS langsung konfirmasi ke loket pendaftaran untuk verifikasi berkas dengan membawa surat rujukan faskes.

“Mulai besok (hari ini, red) sudah bisa (daftar berobat, red) via WA,” ujar Safei, Minggu (22/4).

“Caranya mudah, ketik daftar/nama pasien/nomor RM/poliklinik tujuan/jaminan (pribadi/asuransi). Contoh : daftar/Syafrizal/06-38-92/poliklinik jantung/BPJS,” jelasnya.

Safei mengatakan, inovasi layanan ini merupakan jawaban masyarakat terkait pelayanan selama ini. Pihak manajemen RSUD Raja Ahmad Tabib mohon maaf jika ada masyarakat yang merasa tidak nyaman dalam proses pendaftaran karena harus mengantri.

Diakui Safei, terkait masalah pendaftaran ini sudah dikeluhkan sejak tahun 2015 dimana sekitar awal tahun 2014 pengunjung pasien yang berobat ke poliklinik saat itu masih sekitar 50 orang pasien setiap harinya. Kemudian di tahun yang sama (2015) terjadi peningkatan pasien yang sangat signifikan yakni antara 100 sampai 150 pasien per hari.

Kemudian di tahun 2016 lanjut Safei, terjadi lagi peningkatannya mulai 200 sampai 300 pasien setiap hari. Saat itu mesin antrian pendaftaran dibuka oleh sekuriti pada malam hari untuk berobat esok hari. Akhirnya masyarakat mengeluh karena harus antri dari pukul 3 dini hari untuk mendapatkan nomor antrian.

“Nah baru di tahun 2016 dibuat kebijakan, mesin antrian dibuka jam 6 pagi. Tapi masyarakat masih juga mengeluh karena tetap masih antri,” ungkapnya.

Seiring peningkatan pasien yang terus meningkat, kemudian pihak manajemen melalukan inovasi dengan memberikan pelayanan pendaftaran melalui aplikasi WhatsApp. Di tahun 2018 ini, jumlah pasien semakin meningkat antara 400 sampai 500 pasien setiap harinya.

“Mudah-mudahan dengan layanan ini, akan semakin memudahkan masyarakat berobat ke RSUD Raja Ahmad Tabib. Silahkan, daftarkan segera nomor WA anda ke rumah sakit,” imbaunya. (cca)

 

Update