Jumat, 29 Maret 2024

Natuna Butuh Balai Kajian

Berita Terkait

Wakil Bupati Natuna Ngesti Yuni Suprapti (kanan) mengunjungi Balai Kajian dan Pengembangan Budaya Melayu (BKPBM), Kamis (26/4). F. Humas Pemkab Natuna untuk batampos.co.id

batampos.co.id – Wakil Bupati Natuna Ngesti Yuni Suprapti mengunjungi Balai Kajian dan Pengembangan Budaya Melayu (BKPBM) di Yogyakarta, Kamis (26/4). Kunjungan Ngesti, untuk melihat berbagai barang khas suku Melayu yang dipajang sebagai pusat kajian perkembangan khazanah kerajaan Melayu di Indonesia.

Ngesti mengatakan, BKPBM memiliki peran penting dalam melestarikan budaya Melayu untuk mendukung sektor pariwisata. Di Natuna mesti didirikan balai serupa.
“Pemerintah daerah juga harus belajar di sini. Bangun fasilitas balai kajian dan pengembangan, mengumpulkan per­kem­bangan peradaban Melayu di Natuna,” kata Ngesti.

Balai kajian akan membantu mengembangkan pariwisata di Natuna. Bahkan menurutnya, Natuna punya nilai lebih untuk peradaban budaya Melayu. Perairan Natuna Utara yang berbatasan laut Cina Selatan, kata Ngesti, terdapat potensi maritim seperti Barang Muatan Kapal Tenggelam (BMKT) yang menjelaskan bahwa perairan di Kabupaten Natuna pernah menjadi jalur penting perdagangan antarnegara.

Menurutnya, BMKT ini harus mendapatkan upaya penyelamatan mengingat saat ini sering dilakukan pencurian yang dilakukan oleh para pemburu barang-barang antik.
“Fasilitas balai kajian dan pengembangan budaya melayu di Natuna nantinya menjadi kajian yang menarik wisatawan asing,” ujar Ngesti.

Pada kunjungan tersebut, Ngesti bertemu dengan Manajer Umum BKPBM Yogyakarta Astrin Indriaswati. Menurut Astin, selama berdirinya fasilitas tersebut sering mendapatkan kunjungan terutama dari masyarakat Melayu, para peneliti dan sejarawan yang berasal dari dalam maupun dari luar negeri, seperti dari Malaysia, Singapura, dan Brunei Darussalam. (arn)

Update