Jumat, 29 Maret 2024

Rp 20 Miliar untuk Belanja Obat RSUD Batam

Berita Terkait

ilustrasi

batampos.co.id – RSUD Embung Fatimah memastikan tahun ini tidak akan lagi kekurangan obat seperti beberapa waktu lalu. Tahun ini, RSUD mengalokasikan Rp 20 miliar untuk pengadaan obat. Sekitar Rp 13 milia untuk obat dan Rp 7 miliar untuk pengadaan Obat Habis Pakai.

“Mudah-mudahan ini bisa sampai dan cukup tahun ini. Mudah-mudahan tidak ada lagi kekurangan obat. Karena memang semua vendor yang selama ini bekerjasama dengan kita tetap bekerjasama hingga hari ini,” kata Direktur RSUD, Ani Dewiyana.

Ani mengatakan, saat ini pihaknya masih terus mengupayakan pelayanan maksimal kepada warga. Meski memang RSUD tetap dengan sistem profit oriented.

“Tetapi 90 persen kami yang ada di RSUD sekarang masih baru. Tetapi pelan-pelan memang pelayanan terus kami tingkatkan,” katanya.

Ia menjelaskan di triwulan I lalu, jumlah pendapatannya sudah lebih dari Rp 20 miliar dari target Rp 77 miliar. Ini melebihi target di triwulan 1.

“Dan kita berharap di akhir tahun nanti, target ini akan tercapai karena meski memang saat ini masih ada beberapa temua BPK di RSUD sejak tahun 2014 lalu,” katanya.

Dalam beberapa kasus, ia mengatakan bahwa pihknya terkadang tidak menerima sepeser pun dari pasien. Apalagi pasien yang kurang mampu.

“Misalnya yang sudah meninggal, kalau memang tidak mampu kita tidak mungkin menahan mayatnya di rumah sakit. Atau ibu melahirkan. Karena ini rumah sakit pemerintah, ya tetap kita gratiskan jadinya,” katanya.

Anggota komisi IV DPRD Kota Batam Marlon Brando Siahaan mengatakan saat ini, RSUD menjadi sorotan. Banyak temuan BPK di sana. Tetapi ia berharap dengan pimpinan yang baru, kualitas RSUD akan terus membaik.

“Meski memang harus memikirkan keuntungan, tetapi sebagai rumah sakit pemerintah, maka yang paling utama adalah pelayanan kepada masyarakat,” katanya.

Ia mengatakan beberapa kebutuhan hal mendasar seperti obat harus terjamin ketersediaanya. Termasuk tenaga medis yang profesional dan ahli. (ian)

Update