Kamis, 25 April 2024

Jauh-jauh dari Arab, Majikan Minta Maaf kepada TKW Asal Cirebon

Berita Terkait

Majikan TKW Masamah, Ghalib Nashir Albalawi bertemu Plt Bupati Cirebon Selly A Gantina di Pendopo Bupati Cirebon, Jawa Barat. Jumat (4/5). (Wildan Ibnu Walid/JawaPos.com)

batampos.co.id – TKW asal Cirebon bernama Masamah akhirnya bisa pulang ke kampung halaman di Cirebon, Jawa Barat, 1 April lalu. Setelah kepulangan tersebut, pihak keluarga majikan di Arab Saudi, Ghalib Nashir Albalawi berkunjung ke Masamah. Ghalib Nashir bersama istrinya meminta maaf sebesar-besarnya atas kasus yang menjerat selama bekerja di Tabuk, Arab Saudi pada 2009 silam.

Ghalib ditemani pihak Kementerian Luar Negeri (Kemenlu). Sebelum mengunjungi rumah Masamah, Ghalib bertemu dengan Plt Bupati Cirebon Selly A Gantina untuk menyampaikan permohonan maaf atas tuduhan pembunuhan anaknya.

“Kami menyampaikan maaf kepada Masamah karena semata-mata mengharapkan rida Allah SWT. Islam mengajarkan umatnya untuk saling memaafkan dan membantu sesama manusia,” ujar Ghalib melalui penerjemah dari Kemenlu RI di Kantor Bupati Pendopo Cirebon, Jumat (4/5).

Ghalib pun menyampaikan terima kasih atas penyambutan Plt Bupati Cirebon dan seluruh jajaran pemerintah daerah yang menyambut hangat kunjungannya di Cirebon.

“Mudah-mudahan Allah membalas atas kebaikan Masamah yang sudah memaafkan, dan sambutan baik dari pemerintah daerah,” ujarnya.

Plt Bupati Cirebon Selly A Gantina mengatakan, kasus tuduhan pembunuhan anak majikan yang menimpa Masamah selama menjadi TKI di Arab Saudi, pihak keluarga besar Ghalib memberikan pengampunan saat proses hukum berlangsung.

Selly pun sempat menyampaikan alasan latar belakang Ghalib memberikan maaf. Ia menjelaskan, pihak majikan memberikan maaf karena semata-mata ingin memberikan maaf kepada keluarga Masamah dan ingin mengetahui kondisi Masamah pasca kepulangannya di tanah air.

“Beliau (Ghalib) ingin menyampaikan maaf kepada Masamah. Berikutnya, pihak keluarga Ghalib juga memikirkan nasib keluarga Masamah karena Masamah punya anak-anak yang harus diurusi,” ujarnya.

Selly pun menyampaikan terima kasih kepada keluarga besar Ghalib yang sudah mau memikirkan kondisi keluarga Masamah usai tidak lagi bekerja di Arab Saudi.

“Saya sempat bertanya kepada Ghalib, apa yang melatarbelakangi sampai beliau memberikan maaf. Ia jawab, salah satunya ingin menerapkan kaidah ajaran Islam. Bahwa Islam itu diajarkan untuk saling memaafkan,” terangnya.

Di tempat yang sama, Kasubdit Kawasan II Direktorat Perlindungan WNI di Luar Negeri, Arif Hidayat mengatakan, kunjungan keluarga Ghalib bertemu dengan keluarga Masamah itu menjadi pelajaran bagi pihak Kemenlu RI untuk penanganan kasus-kasus persoalan TKI di Indonesia.

Dia mengaku, kunjungan keluarga majikan berkunjung ke Masamah itu bagian dari upaya hukum pemerintah pusat maupun pemerintah perwakilan di luar negeri untuk memberikan perlindungan kepada WNI yang menghadapi masalah.

Disebutkan, saat ini ada 20 Warga Negara Indonesia (WNI) yang sedang menunggu eksekusi hukuman mati di Arab Saudi. Kasus yang menjerat tenaga kerja asal Indonesia itu masih sedang dalam upaya penanganan oleh pihak Kemenlu.

“Setiap warga negara Indonesia yang terkena masalah harus mendapatkan hak-hak hukum. Hak-hak hukum ini lah yang kami perjuangkan,” ujarnya.

(ce1/wiw/JPC)

Update