Sabtu, 20 April 2024

Xiaomi Buatan Batam

Berita Terkait

Deputi II BP Batam Yusmar Anggadinata (tiga kanan) bersama Presiden Direktut Satnusa Persada Abidin Hasibuan (dua kana) , Direktur Xiomi Indonseia Steven Shi (dua kiri), Direktur PTSP BP Batam Ady Soegiharto , Muhamad Hadiyana memberikan keterangan usai penbukaan acara Supplier Investment Summit di Hotel Radison, Senin (7/5). F Cecep Mulyana/Batam Pos

batampos.co.id – Xiaomi terus melakukan ekspansi bisnisnya di Batam. Setelah memantapkan diri bermitra dengan Sat Nusapersada, pabrikan ponsel pintar asal Tiongkok ini mengajak 24 perusahaan rantai pasoknya untuk membuka pabrik di Batam.

Head of Xiaomi South Pacific Region and Xiaomi Indonesia Country Manager, Steven Shi, mengatakan pasar Indonesia sangat menjanjikan bagi Xiaomi. Makanya Xiaomi bersedia membawa segala perangkat teknologinya untuk membangun kerajaan bisnis di Batam.

“Kami ingin dorong investasi di Indonesia lebih baik lagi melalui transfer teknologi secara terus menerus. Target kami adalah para pengguna setia Xiaomi. Dan melalui ini ingin berikan yang terbaik ke Indonesia lewat smartphone dengan harga terjangkau,” kata Steven saat konferensi pers usai acara Supplier Investment Summit di Hotel Radisson Batam, Senin (7/5).

Ke-24 perusahaan rantai pasok Xiaomi tersebut diajak untuk mengembangkan bisnis Xiaomi di Batam. Sebelum melihat minatnya, Badan Pengusahaan (BP) Batam sebagai pengelola kawasan investasi akan memperkenalkan kawasan perdagangan bebas Batam berikut keuntungan yang diperoleh jika bersedia investasi di sini.

“24 perusahaan ini berasal dari China dan merupakan yang terbaik. Xiaomi sangat mementingkan kualitas kontrol ketat sehingga 24 perusahaan ini adalah kelas dunia,” ungkapnya.

Untuk tahap awal ini masih bersifat penjajakan. Dan berikutnya adalah tahap negosiasi lebih lanjut. Namun Steven menegaskan jika 24 perusahaan ini berkembang di Batam, maka akan membawa dampak positif bagi perekonomian Indonesia dan brand lokal yang lebih berkelas bagi Xiaomi.

Senada dengan Steven, Deputi II BP Batam Yusmar Anggadinata mengatakan keingingan Xiaomi tersebut selaras dengan keinginan BP Batam yang ingin membangun Batam sebagai pusat logistik.

“Kita butuh investasi, mereka mau bentuk rantai pasok. Jika bisa buat di Batam, maka investasinya bisa mencapai 315 juta dolar Amerika dan rekrut karyawan dari 10 ribu hingga 50 ribu karyawan,” jelasnya.

Kombinasi antara BP Batam dengan Xiaomi dan Sat Nusapersada sangat tepat. Karena dalam tempo panjang, pengembangan industri smartphone ini bisa dikembangkan menuju industri-industri lain seperti industri penunjang smartphone, industri komponen smartphone, dan industri semikonduktor.

“Makanya kita tengah bangun ekosistem rantai pasokan dengan mempersiapkan infrastrukturnya. Maka nanti industri hulu akan datang dengan sendirinya,” ucapnya.

Presiden Direktur PT Sat Nusapersada Tbk, Abidin Hasibuan sangat mengapresiasi sekali niat Xiaomi yang membuka peluang pengembangan industri smartphone di Indonesia.

“Dengan begini biayanya bisa lebih kompetitif. Memang saat ini untuk bahan bakunya masih impor. Namun jika buat rantai pasok di sini, biaya bisa lebih murah,” katanya.

Abidin menegaskan targetnya jika kerja sama ini berjalan nanti akan memproduksi 6 juta unit smartphone. “Mengapa harus impor, kalau bisa buat dalam negeri,” pungkasnya. (leo)

Update