Sabtu, 20 April 2024

Pariwisata Kepri Tak Terdampak Aksi Teror

Berita Terkait

Turis mengunjungi Pulau Ranoh, Kelurahan Pulau Abang, Galang, Minggu (29/4/2018). Tempat wisata pasir putih ini selalu ramai dikunjungi oleh wisatawan luar dan lokal.F Dalil Harahap/Batam Pos

batampos.co.id – Sektor pariwisata di Kepri diklaim tidak terdampak oleh maraknya kasus teror di Indonesia dalam sepekan terakhir. Kunjungan wisatawan asing ke Kepri masih normal.

“Sejauh ini tidak ada agen travel yang melaporkan pembatalan grup wisata,” kata Sekjen DPD Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (ASITA) Kepri, Febriansyah, Kamis (17/5).

Febri mengatakan, meskipun Singapura termasuk satu dari 14 negara yang mengeluarkan travel advice bagi warganya yang berkunjung ke Indonesia, hal itu tidak mempengaruhi kunjunan wisman ke Batam dan Kepri.

“Kami merasa masih oke oke saja,” ucapnya.

Febri berharap, masyarakat turut menjaga situasi kondusif. Misalnya dengan tidak menyebarkan berita bohong (hoaks), terutama terkait aksi terorisme. Sehingga para wisatawan tetap nyaman berkunjung ke Kepri.

Hal senada disampaikan Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Kepri, Buralimar. Ia berharap kondisi Kepri tetap aman sehingga sektor pariwisata Kepri terus tumbuh.

“Ada trend positif, harapan saya kejadian ini (terorisme) tidak memberikan efek,” ungkapnya.

Buralimar mengimbau kepada setiap agen wisata, dapat meyakinkan wisatawan asing bahwa Kepri masih aman untuk dikunjungi. “Yakinlah Kepri ini tak ada masalah,” ucapnya.

Sementara Ketua Komisi II DPRD Kota Batam, Edward Brando, mengatakan pemerintah harus serius mengembangkan sektor pariwisata di Batam. Sebab eknomi Batam yang tumbuh 4,47 persen pada triwulan I 2018 banyak ditopang sektor pariwisata.

Edward menyebutkan peningkatan pada sektor pariwisata memang terlihat. Mulai dari efek yang diterima masyarakat langsung dalam bentuk adanya gerakan ekonomi, dalam hal akomodasi, transportasi, jasa pariwisata.

Begitu juga dengan efek langsung yang didapat pemerintah dari pendapatan pajak hiburan yang tentu memberikan sumbangsih besar atas Pendapatan Asli Daerah (PAD).

“Memang pariwisata memberikan multi efek, di satu sisi masyarakat bisa menikmati, begitu juga dengan pemerintah melalui PAD, jadi saya kira tepatlah sektor pariwisata (dikembangkan),” kata Edward, Kamis (17/5).

Meskipun begitu, Pemko Batam dan Badan Pengusahaan (BP) Batam harus tetap terus mengevaluasi terhadap upaya pengembangan sektor pariwisata yang dilakukan.

Pemko Batam dalam dua tahun belakangan fokus pembangunan infrastruktur dinilai cukup membawa angin segar bagi dunia pariwisata

Ia menilai apa yang terlihat di Batam akhir-akhir ini masih pada tahap yang belum menyentuh hal-hal yang seharusnya dimiliki dalam sebuah agenda pariwisata. “Saya lihat event kita saat ini masih dikatakan amatir,” ucapnya. (ska/rng)

Update