batampos.co.id – Motor menjadi kendaraan yang lincah. Keluarga Indonesia banyak memilikinya. Untuk motor sebaiknya jangan bawa barang bawaan berlebihan.
Berikut ini tips mengatur barang bawaan saat mengendarai sepeda motor.
Barang bawaan tidak boleh terlalu lebar juga tidak terlalu berat, sebab jika hal itu dilanggar, maut siap mengintai. Lalu seberapa berat barang bawaan yang harus di bawa oleh kendaraan bermotor, khususnya roda dua. Berat yang diemban oleh setiap motor berbeda-beda, dan ukuran berat bisa dilihat kode ban yang ada di roda motor.
“Ban itu punya load capacity, banyak macem kodenya ada F, T, S, macem-macem. Contoh 40P ini bisa sampai kurang lebih sampai 100kg saja. Namun begitu jangan sampai benar-benar 100 kg, tetap disesuaikan dengan kondisi pengendara,” ujar Andry Berlianto sekaligus instruktur senior dari Rifat Drive Labs (RDL). saat ditemui JawaPos.com di Lapangan Rifat Driver Labs, Pondok Cabe, Tangerang Selatan, Kamis (3/5).
Intinya jika bingung menentukan ukuran berat dan luas bidang yang dianjurkan, lanjut Andry, bisa dilihat jika barang sudah mengganggu pengendalian, udah oleng itu sudah tidak baik untuk berkendara. Tidak melebihi lebar stang, kepala dan spakbor motor paling ujung.
Sedangkan untuk kendaraan roda empat berat yang bisa ditampung jauh lebih besar. “Hitungan kasarnya kurang lebih 900 kg,” kata Andry.
jika Anda bermaksud membawa barang-barang tertentu, Andry menyarankan lebih baik menyewa jasa pengiriman atau jasa antar barang, agar berkendara lebih aman.
“Namun jika ingin tetap membawanya dengan kendaraan pribadi seperti motor. Sebaiknya tidak melebihi lebar stang, kepala dan spakbor paling ujung. Kalau sudah melebihi itu cari transportasi lain untuk mengakomodir,” ungkap Andry.
Akan tetapi kalau masih dalam dimensi yang sesuai, bisa diletakkan di belakang dengan diikat kuat, bisa juga diletakkan di depan namun jangan sampai mengganggu stang motor untuk mengendalikan jalan.
Selain itu, meski mobil memiliki kapasitas yang jauh lebih luas dalam membawa barang. Ada satu hal yang tidak boleh dilewatkan.
“Jangan sampai menutupi kaca tengah yang ada di dalam mobil. Kecuali memang mobil khusus kurir, sebab mobil kurir biasanya bagian belakang mobil ditutup secara menyeluruh,” tutup Andry. (ipy/JPC)