Sabtu, 20 April 2024

Normalisasi Drainase Belum Bisa Atasi Banjir di Tanjunguncang

Berita Terkait

Ilustrasi sampah menumpuk di gorong-gorong dekat Komplek Limindo, Batuaji, Sabtu (19/5). Menumpuknya sampah ini dibawa arus saat hujan. Bila sampah-sampah-sampah ini tidak dibersihkan bisa meniimbulkan banjir. F Dalil Harahap/Batam Pos

batampos.co.id – Hujan deras yang mengguyur Batam sepanjang hari kemarin (Minggu, 20/5) menyebabkan empat perumahan di kelurahan Tanjunguncang, Batuaji kembali terendam banjir.

Banjir dengan ketinggian diatas 30 centimeter itu membuat warga perumahan, Putera Jaya, Bagaman, Marina Grand dan Marina Garden kewalahan sebab luapan air masuk hingga ke dalam rumah mereka.

Camat Batuaji Ridwan membenarkan persoalan itu. Empat perumahan itu merupakan daerah langganan banjir sebab berada di dataran rendah.

“Iya saya sudah lihat sendiri. Belum lama ini alat berat dari Pemko (Batam) sudah turun bersihkan drainase di sana tapi memang belum ada perubahan. Itu daerah rendah jadi agak susah,” kata Ridwan, kemarin.

Untuk mengatasi persoalan itu kata Ridwan perlu kajian yang lebih mendalam lagi termasuk dengan persoalan pasang surut air laut.

“Drainase disana terhubung ke laut, karena rendah agak susah saat air laut pasang. Itu butuh kajian yang lebih lagi,” tuturnya.

Selain itu Ridwan juga berharap agar pengembang-pengembang perumahan tersebut juga peran aktif dengan segera membangun akses jalan yang sesuai untuk masyarakat yang nota bene adalah konsumen mereka itu tadi.

“Terus terang akses jalan juga masih minim di sana. Masih jalan tanah. Itu yang memperburuk keadaan. Air mengalir lewat badan jalan itu akhirnya masuk ke perumahan,” ujar Ridwan. Supandi, warga Putera Jaya menuturkan hal yang sama.

Banjir yang selalu menggenangi beberapa perumahan di perumahan Putera Jaya dan sekitaranya itu karena memang lokasi perumahan-perumahan di sana lebih rendah dari dataran sekitarnya. Bahkan titik kerendahan hampir sama dengan garis pantai Marina, sehingga air mudah digenangi air apalagi air laut sedang pasang.

“Dulu tak seperti ini, karena pantai di sekitar Marina belum ditimbun (reklamasi). Air masih lancar ngalir ke laut, tapi semenjak hutan bakau dtimbun jadi seperti ini. Perumahan ini jadi lebih rendah malah dari lokasi yang ditimbun itu,” tutur Supandi.

Penyebab banjir di perumahan tersebut diakui Mursidi warga lainnya cukup banyak. Seperti yang disampaikan Camat Batuaji Ridwan, perhitungan lokasi pembangunan rumah yang kurang matang menjadikan lingkungan tempat tinggal mereka jadi lokasi langganan banjir.

“Banyak faktor pak, termasuk akses jalan yang belum ada juga. Tapi apapun persoalan ini kami tetap berharap agar pemerintah segera respon mengatasi masalah banjir di tempat tinggal kami ini,”katanya.

Banjir yang terjadi siang kemarin, diiakui Mursidi cukup merepotkan. Luapan air dari lingkungan sekitar menggenangi hingga ke dalam rumah warga.

“Ada beberapa rumah yang perabotannya terendam banjir. Mau gimana lagi, tak bisa dibendung memang, apalagi hujan tadi cukup deras,”kata Mursidi. (eja)

Update