Kamis, 28 Maret 2024

Kapolresta Barelang Apresiasi Anggota

Berita Terkait

Kapolresta Barelang (tengah) ketika menunjukkan barang bukti balok yang dipakai pelaku untuk membunuh korbannya. (Boni Bani/JawaPos.com)

batampos.co.id – Kapolresta Barelang Kombespol Hengki mengapresiasi para bawahannya, khususnya anggota Reserse Kriminal (Reskrim) karena berhasil mengungkap kasus-kasus besar yang menjadi perhatian masyarakat di Batam sepanjang 2018 berjalan ini.

“Dari 728 laporan kasus yang masuk, ada 552 kasus yang terungkap atau clearance case. Itu artinya 65 persen tingkat keberhasilan yang kami selesaikan dari seluruh laporan yang masuk ke meja kami,” ujar Hengki saat ditemui di Mapolresta Barelang, Batam, Senin (21/5).

Ada pun kasus-kasus besar yang berhasil diungkap, sebagian diantaranya yakni: menangkap Dedi Purbianto, pelaku kasus pembunuhan Deli Cinta di Batuaji yang menyedot perhatian masyarakat akhir 2017 lalu .

Ada juga pengungkapan kasus penipuan ATM yang melibatkan dua warga Negara Nigeria Aloisius dan Atan Antoni, serta warga Bandung bernama Dia Savitri. Ketiga orang ini, oleh tim Satreskim Polresta Barelang diamankan di Jakarta, Kamis (10/5) lalu karena terlibat penipuan bernilai ratusan juta rupiah melalui sosial media terhadap sejumlah warga Batam.

Tak hanya itu saja, kasus lainnya yang tak kalah menjadi perhatian publik di Januari lalu juga berhasil diungkap. Yakni kasus pembuangan anak di kawasan Marina, Batuaji yang langsung ditangani cepat polisi. Polisi langsung mengamankan dua pelaku, yakni DD dan IS.

Polresta Barelang langsung mengamankan kasus ini, dan langsung menyerahkan surat pemberitahuan penyidikan (SPDP) ke jaksa untuk selanjutnya dibawa ke meja hijau. “Itu kasus pembuangan bayi. Saya dengar hanya dihukum sedikit. Tiga bulan saja. Alasannya karena ada niat baik pelaku, dan sudah dinikahkan,” ujar Hengki.

Menurut Hengki, kasus ini, harusnya vonisnya oleh pengadilan disesuaikan dengan perbuatan para tersangka.

“Inikan perkara sudah menjadi atensi publik. Harusnya vonis disesuaikan dalam rangka memberikan efek jera kepada pelaku dan juga kepada masyarakat. Menikah sah saja, tapi jangan menghilangkan esensi perkara. Apalagi perbuatan membuang bayi sudah terjadi. Bagaimana kalau bayi itu ditemukan meninggal? kan bisa jadi kena kasus pembunuhan ini,” ungkapnya.

Selain kasus tersebut, kasus curanmor, judi, TKI ilegal, tarian erotis, kasus muatan SARA, dan kasus lainnya juga sebagian sudah diungkap.

“Kami memiliki anggota tim reskrim yang terbatas. Hanya 50-60 tim di Polresta. Mengungkap kasus-kasus itu bukan perkara mudah. Hanya saja kami bekerja maksimal, karena ini memang sudah menjadi tugas kami memberikan pelayanan dan rasa aman bagi masyarakat,” jelas Hengki.

Satu lagi, ujar Hengki kasus yang heboh soal pencabulan di dalam angkot yang kejadinnya di beberapa tempat satu malam itu, beberapa bulan lalu. Begitu mendapat info dan laporan, polisi langsung melakukan pengembangan dan pelakunya tertangkap.

”Kasus itu cepat kami ungkap. Tak sampai 1×24 jam setelah laporan kami langsung menangkap pelaku, mengungkap kasusnya,” bebernya.

Sementara itu, adanya beberapa kasus 2017 dan kasus catur wulan pertama di 2018 yang belum terungkap, karena memang masing-masing kasus tersebut membutuhkan proses yang lama. Kebanyakan kasus itu penipuan online.

“Banyakan kasus yang tertunggak itu masih dalam proses pengungkapan. Ada kendala yang kami hadapi, seperti para pelaku di luar kota. Itulah paling banyak menghabiskan waktu pengungkapan. Tapi itu tengah kami proses semua,” ungkap Kasatreskrim Polresta Barelang AKP Andri Kurniawan ketika ditemui kemarin.

Lebih lanjut ia mengatakan, saat ini pihaknya juga sudah berhasil membongkar sindikat curanmor di Batam, ganjal ATM, kasus ujaran kebencian, teror, dan jambret yang beraksi di Batam dan luar negeri.

”Untuk 2018 ini capaian kami 65 persen. Ini patut diapresiasi karena mencapai itu harus kerja terus siang malam walau kekurangan personil kami,” ujarnya.

Tapi kami terus bekerja untuk Batam aman. Selain pengungkapan kasus kami juga harus beri rasa nyaman ke warga, investor,” sebutnya.

Hengki juga menyebutkan, pihaknya selalu bekerjasama dengan masyarakat untuk menciptakan rasa aman di Batam.

”Seperti tadi baru menerima tamu dari puluhan pendeta yang tergabung dari Badan Kerjasama Antar Gereja (BKAG), dimana mereka meminta supaya polisi turut membantu bekerjasama menciptakan rasa aman bagi umat yang beribadah di gereja. Kami menerima itu. Jangan sampai kasus kriminal dan kejahatan di Batam meningkat,” jelasnya.

Untuk menciptakan rasa aman ini, Hengki menambahkan, pihaknya menurunkan 2/3 kekuatan personilnya untuk mengamankan sejumlah tempat vital di Batam. Apalagi, saat ini Ramadan dan juga menghadapi idul fitri. Polisi, meningkatkan kegiatan pengamanannya di sejumlah tempat seperti masjid, pasar tumpah, pusat perbelanjaan, hingga patroli.

“Kami terjunkan semua untuk meminimalisir angka kejahatan. Selain itu, personil terbuka menerima laporan masyarakat,” tutup Hengki sambil menyebutkan bahwa anggotanya di semua polsek tak pernah meminta imbalan kepada pelapor atas kasus yang dilaporkannya. (cha)

Update