Jumat, 19 April 2024

Takjil Bebas Bahan Berbahaya

Berita Terkait

Petugas BPOM memeriksa takjil yang dijual di Tarempa, Kabupaten Anambas, Kamis (24/5). Semua takjil dinyatakan bebas dari bahan berbahaya sehingga aman dikonsumsi. F. Syahid/batampos.co.id

batampos.co.id – Tim dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Batam didampingi Dinas Koperasi Usaha Mikro Perdagangan dan Perindustrian dan Dinas Kesehatan Kabupaten Kepulauan Anambas mengecek sejumlah produk yang beredar di Anambas. Mulai dari kosmetik, aneka produk olahan dari industri rumah tangga seperti tahu hingga menu buka puasa (takjil).

Untuk pemeriksaan takjil dilakukan di simpang Tugu Tarempa. Tim mengambil 31 sampel makanan. Sampel makanan tersebut merupakan makanan atau minuman yang menggunakan pewarna yang agak mencolok. Namun setelah dicek, semuanya negatif. Artinya takjil yang dijual di Tarempa bebas dari bahan yang berbahaya.

“Sempat ada yang terindikasi menggunakan pewarna pakaian tapi belum bisa dipastikan,” ungkap Ahmad Rafki, pengawas Farmasi dan Makanan dan Ahli Muda Balai POM Kepri di Batam Ahmad Rafki saat mengecek produk olahan di simpang tugu Tarempa, kemarin.

Jika ada makanan yang mengandung bahan berbahaya, maka pihaknya akan berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan agar melakukan pembinaan terhadap pelaku usaha terkait. “Kita ini masih dalam tahapan sosialisasi, jadi jika ada ditemukan makanan mengandung bahan berbahaya, maka pelaku usaha tersebut akan diberikan edukasi dulu,” ungkapnya.

Jika di kemudian hari ada pelaku usaha yang jejejaknya tidak bagus, baru ditentukan tindakan. Karena menggunakan bahan berbahaya itu termasuk melanggar Undang-Undang Konsumen. “Ada pidananya,” tegasnya.

Diakuinya, baru kali ini pihaknya melakukan pengecekan produk olahan di Anambas. Pasalnya pada tahun lalu pihaknya kesulitan transportasi ke Anambas. “Seharusnya tahun lalu ada, tapi terkendala transportasi.”

Kasi Perdagangan Dalam dan Luar Negeri Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Perindustrian dan Perdagangan (DKUMPP) Kabupaten Kepulauan Anambas Armon mengatakan, sebanyak sembilan orang anggota BPOM turun sejak Selasa (22/5) lalu. Di Pulau Siantan, tim pun terpisah menjadi empat tim yang menyasar ke sejumlah lokasi di Tarempa. ”Untuk ke Jemaja, tim sudah bergerak Rabu (23/5) kemarin. Fokusnya selain barang kedaluwarsa, kosmetik dan obat-obatan,” ujarnya.

Sofiani Srilagogo pendamping Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Kepulauan Anambas mengatakan, selain memeriksa produk-produk di pasar tradisional dan kosmetik, tim juga mengecek produk industri rumah tangga seperti kerupuk ikan olahan warga dan sebagainya. ”Sejauh ini untuk olahan makanan dari industri rumahan masih aman,” jelasnya.

Namun, tim menemukan sejumlah pedagang yang masih mengedarkan beberapa produk seperti jamu dan sebagainya yang sudah kedaluarsa. Selain itu, ada juga ditemukan produk yang tidak memiliki izin edar. Produk yang terbukti tanpa izin edar dari BPOM langsung diambil tindakan dengan memusnahkan produk tersebut di tempat yang disaksikan oleh BPOM dan tim pendamping lainnya.(sya)

Update