Selasa, 16 April 2024

Pertamina Investasi di Batam

Berita Terkait

Direktur Umum Pertamina Lubricants Affandi Anwar (ketiga dari kiri) dan Kepala Kantor Pelabuhan BP Batam Nasrul Amri Latif (keempat dari kiri) melakukan seremonial ekspor perdana minyak lube base oil menuju China

batampos.co.id – Pelabuhan Kabil akan menjadi hub trading bagi kegiatan ekspor PT Pertamina Lubricant menuju Asia. Komitmen tersebut dimulai dengan kegiatan ekspor perdana Lube Base Oil sebanyak 6000 matrik ton ke China dari pelabuhan tersebut.

Direktur Utama Pertamina Lubricant Afandi Anwar mengatakan akan memusatkan kegiatan ekspornya secara bertahap di Batam.

“Batam lebih efisien dibanding melalui Pelabuhan Cilacap atau Tanjungpriok. Jadi nanti dikumpulkan di Batam, kemudian diekspor ke negara-negara tujuan,” jelasnya di Pelabuhan Kabil, Jumat (25/5).

Pertamina Lubricant menargetkan akan mengekspor sekitar 100 ribu matrik ton lewat Batam. Nilainya setara dengan USD 70 juta, dengan perkiraan harga USD 700/ metrik ton. Kapasitas ekspor ini akan ditambah bila kapasitas permintaan global terhadap produk Pertamina meningkat pesat.

Pertamina Lubricant mulai memasuki pasar global sejak beberapa tahun lalu. Produknya sudah diekspor ke 17 negara di Asia dan juga Australia. Sebelumnya dikirim lewat Cilacap dan Tanjungpriok, maka jika melewati Batam diharapkan efisiensi waktu dan peningkatan kapasitas eskpor akan tercapai.

Dengan demikian, Pelabuhan Kabil akan menjadi semacam gudang logistik bagi Pertamina Lubricant. Produknya datang dari daerah lain lalu ditumpuk di Kabil dan kemudian disalurkan ke konsumennya di Asia.

Dalam waktu dekat Pertamina juga akan berinvestasi membangun pengisian Skid Tank dan Flexi Bag di Batam. Skid Tank dan Flexi Bag akan diperlukan untuk melayani konsumen yang memesan dalam jumlah kecil.

“Kostumer kecil kita layani dengan Skid Tank atau Flexi Bag. Sementara yang pengiriman bear akan menggunakan Bulk Tanker,” jelasnya.

Ia berharap bisnis PTPL di Batam akan berkontribusi positif terhadap Batam. Paling tidak kegiatan ekspor yang dilakukan PTPL dipercaya mampu mendongkrak devisa negara.

Di tempat yang sama, Kepala Kantor Pelabuhan BP Batam Nasrul Amri Latif mengatakan BP akan serius mengembangkan Pelabuhan Kabil.

“Untuk di Kabil masih jauh dari optimal. Masih 70 persen. Namun kita sudah bangun dermaga di samping. Seberapa suport yang diminta nanti kami akan sediakan,” ungkapnya.

Untuk saat ini, kapasitas di Pelabuhan Kabil mampu menampung kebutuhan Pertamina.”Kapasitas yang ada sekarang masih ada dalam jangkauan kita. Jika Pertamina nanti minta naik lima kali lipat, kita akan suport,” pungkasnya.(leo)

Update