Rabu, 24 April 2024

Batam Cermati Arus Migrasi Bersamaan Arus Balik

Berita Terkait

Para penumpang yang akan melakukan mudik dengan menggunakan kapal pelni saat naik ke kapal
F Cecep Mulyana/Batam Pos

batampos.co.id – Arus balik banyak dimanfaatkan sebagian orang untuk datang ke Batam membawa turut serta keluarga mereka. Hal ini sudah menjadi tradisi, meskipun belum memiliki pekerjaan yang jelas mereka nekat datang ke Batam untuk mengadu nasib.

Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kota Batam, Said Khaidar mengakui pasca lebaran jumlah warga pendatang memang mengalami peningkatan.

“Yang mudik biasanya bawa saudara dengan alasan mencari pekerjaan. Biasanya mereka baru tamat SMA,” kata Said, Senin (28/5).

Pasca lebaran kegiatan pendaftaran penduduk menjadi salah satu pelayanan yang sibuk. Karena pendaftaran pindah masuk ini bisa mencapai ratusan orang per harinya.

Menghadapi hal ini, ia mengimbau kepada perangkat RT/RW untuk senantiasa mengecek jika ada pendatang baru yang masuk ke pekarangan mereka. “Wajib lapor dan mengisi formulir sebagai warga baru,” sebutnya.

Ia belum bisa memprediksi berapa jumlah pendatang yang akan masuk pasca lebaran nanti. Kendati demikian ia meminta pendatang untuk melengkapi dokumen kependudukan mereka sebelum tiba di Batam.

“Yang banyak bermasalah itu, surat pindahnya sudah expired. Mau tidak mau harus mengurus kembali ke daerah asal. Makanya kalau pendatang harus segera lapor dan mendaftar di disdukcapil,” terang Said.

Sementara itu, Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Batam, Rudi Sakyakirti mengatakan permasalahan pendatang baru juga turut mejadi perhatian dinas yang dipimpinnya. Keterbatasan lowongan tidak sebanding dengan pencari kerja yang ada baik lokal maupun pendatang baru.

“Iya, pasca lebaran banyak yang baru lulusan mengurus surat pencari kerja atau AK1 dan itu didominasi dari luar Batam,” sebutnya.

Masuknya tenaga unskill ini dikhawatirkan menambah jumlah penncari kerja yang sudah ada. Kondisi yang belum membaik serta banyaknya pemutusan hubungan kerja membuat persaingan kerja semakin tinggi.

“Kalau mereka tenaga ahli dan dibutuhkan perusahaan tak apa datang. Yang baru ini yang akan perlu dikhawatirkan,” tutupnya.(yui)

Update