Kamis, 28 Maret 2024

Bobol Kotak Infaq demi Game Online

Berita Terkait

Warnet. | Dalil Harahap/Batam Pos

batampos.co.id – Dwi Yudha Harianto masih mendekam di sel tahanan mapolsek Sagulung dalam konsisi babak belur. Pemuda 24 tahun ini diamuk massa di kaveling Seilekop, Sabtu (26/5) malam lalu karena tertangkap basah hendak membobol kotak infaq di masjid Babussalam.

Dwi adalah spesilias pembobol kotak infaq. Kepada polisi pemuda pengangguran ini menangaku sudah dua kali sukses membobol kotak infaq dari dua masjid di Batuaji dan Sagulung.

“Pertama di perumahan Puteri Hijau (Batuaji), kedua di Saguba (Sagulung). Terakhir ini ketahuan,” ujar Dwi saat dijumpai di Mapolsek Sagulung, Rabu (30/7).

Meskipun tak banyak uang yang didapat namun, Dwi mengaku sudah seperti kecanduan membobol kotak infaq masjid. Itu karena membobol kotak infaq masjid sangat mudah. Dia datang berpura-pura sebagai jemaat yang hendak menuaikan salat namun begitu ada kesempatan dia mencungkil tutupan kotak infaq dengan alat bantu obeng yang dibawanya.

“Paling tinggi 75 ribu pak. Uangnya saya pakai untuk main game online di warnet,” ujar Dwi.

Aksi nekadnya itu aku Dwi, semata-semata karena dirinya sudah kecanduan game online. Dia sudah setahun menganggur sehingga tak punya penghasilan. Untuk bisa menyalurkan hasratnya di warnet dia nekad menjadi pencuri uang amal masyarakat.

“Warnet di ruko Limanda (dekat hotel Sky In) itu buka 24 jam, jadi disanalah saya hari-harinya,” tuturnya.

Kanit Reskrim Polsek Sagulung Ipda Walter Nainggolan, menduga aksi nekad Dwi lebih dari yang diakuinya itu. Dwi diduga pemain lama dengan sasaran Masjid-Masjid yang ada di wilayah Batuaji dan Sagulung, sehingga pihaknya terus mendalami laporan-laporan kasus kemalingan kotak infaq baik di polsek Sagulung ataupun Batuaji.

“Dia ini kecanduan game online. Tak punya uang makanya nekad maling uang di kotak infaq,” tutur Walter.

Selain mendalami kasus pencurian yang dilakukan Dwi, polisi kata Walter juga akan mengambil tindak tegas terhadap pemilik warnet yang beroperasi 24 jam.

“Ini akan kami koordinasi lagi sama pihak kecamatan. Sudah sering bermasalah warnet ini. Kemarin curanmor tangkap juga di warnet. Sekarang maling infaq ini juga karena kecanduan warnet,” tutur Walter. (eja)

Update