Selasa, 23 April 2024

Perlu Kajian Khusus Untuk Kembalikan Fungsi Sungai Seilangkai

Berita Terkait

Alat berat escavator mengeruk drainase yang mendangkal di Jalan Marina Citi, Tanjunguncang, batuaji, Rabu (30/5). Di lokasi ini sering banjir bila hujan datang akibat dankalnya drainase. F. Dalil Harahap/Batam Pos

batampos.co.id – Camat Sagulung Reza Khadafi memastikan penutupan alur sungai di Seilekop Sagulung akan segera ditindak lanjuti sehingga dampak banjir tidak meluas hingga pemukiman warga.

“Kemarin dari Dinas Bina Marga (kota Batam) sudah monitoring. Itu akan segera ditindak lanjuti tentunya,” ujar Reza, Kamis (31/5).

Terkait teknis untuk mengatasi persoalan itu, Reza belum bisa berkomentar banyak sebab masih dikaji oleh pihak Dinas Bina Marga kota Batam.

“Kami hanya menyampaikan bahwa ada persoalan itu. Teknisnya seperti apa nanti sama pihak Dinas Bina Marga,” kata Reza.

Namun demikian secara kasat mata kata Reza, memang perlu kajian yang lebih mendalam untuk bisa mengatasi persialan banjir dan penutupan alur sungai itu. Bagaimanapun lokasi yang banjir itu merupakan lokasi pesisir pantai yang tentunya akan berhadapan dengan masalah alam yakni air laut pasang. “Rata-rata sungai yang bermasalah di dekat pesisir pantai. Persoalan air pasang juga perlu dikaji sehingga saat perbaikan nanti benar-benar efektif,” ujarnya.

Disinggung terkait tanggung jawab pihak perusahaan menutup alur sungai melalui proyek pematangan lahan, Reza juga belum bisa berkomentar banyak sebab itu wewenang penyidik pegawai negeri sipil (PPNS) Dinas Bina Marga Kota Batam.

“Apapun prosesnya bagi kami kembalinya alur sungai itu yang penting,” harap Reza.

Pada kesempatan yang sama Reza juga menghimbau kepada siapa saja dan instansi apa saja jika ingin membangun perusahaan, perumahan dan lain sebagainya, hendaknya memperhatikan dampak lingkungan yang ada. Jangan mempersempit alur sungai atau drainse apalagi sampai menutupnya.

“Kita bukan mengambat pembangunan apapun, tapi tolong perhatikan dampak lingkungannya. Pemerintah sudah berupaya keras mengatasi persoalan banjir ini mari kita dukung karena untuk kepentingan kita bersama ini,” ujar Reza.

Seperti yang diberitakan sebelumnya, akses jalan depan kawasan galangan kapal Seilekop lumpuh total saat hujan deras mengguyur Batam, Senin (28/5) lalu. Banyak pekerja yang tak bisa masuk kerja karena dihadang banjir setinggi sepinggang orang dewasa. Banjir terjadi sepanjang hari sehingga benar-benar mengganggu aktifitas pekerja dan pihak perusahaan di sana.

Kepada Batam Pos warga mengaku banjir di sepanjang jalan menuju galangan kapal itu terjadi setiap kali hujan. Itu karena sungai Seilekop yang menjadi aliran air ke laut telah ditutup oleh aktifitas pematangan lahan di Seipelenggut. (eja)

Update