Sabtu, 20 April 2024

Warga Tanjunguncang Keluhkan Kafe Remang- Remang

Berita Terkait

ilustrasi

batampos.co.id – Kafe remang- remang di sepanjang pinggiran jalan Brigjen Katamso Tanjunguncang, Batuaji tetap beroperasi hingga larut malam selama puasa ini. Bahkan malam Nusur Qur’an, Sabtu (2/6) lalu kafe- kafe di sana tetap beroperasi seperti hari biasa.

Situasi yang tak bersahabat ini dikeluhkan warga setempat. Warga khususnya umat Muslim yang melaksanakan ibadah puasa merasa tak nyamam sebab pemandangan dan suasana yang disuguhkan oleh kafe-kafe tersebut bertentangan ajaran agama yang mereka jalani.

Gimana mau nyaman, orang mabuk-mabukan (teguk miras), cewek-cewek malam juga berkeliaran hingga depan jalan. Jadi tak nyaman apalagi ibu-ibu seperti saya ini,” ujar Sulastri, warga perumahan Puteta Jaya, Tanjunguncang, Sabtu (2/6) malam.

Situasi malam di sepanjang jalan menuju kawasan industri galangan kapal itu kata Sulastri ibarat sebuah lokalisasi. Dimana suara musik berdentuman dengan keras, pengunjung bebas meneguk minumam keras hingga teler dan bahkan ada banyak wanita penghibur yang berkeliaran hingga ke pinggiran jalan. Situasi itu disayangkan warga sebab lokalisasi Teluk Pandan, Sintai yang tak jauh dari pemukiman warga itu malah tutup dan menghargai umat Muslim yang menjalankan ibadah puasa.

“Situasi malah kebalikan. Sintai tutup malah di sini yang ramai,” ujarnya.

Selain warga Perumahan Putera Jaya, keluham serupa juga di sampaikan warga perumaham Barelang, Tanjunguuncang. Deretan kios liar yang berada di depan PT Hyundai dekat perumahan mereka juga berubah fungsi jadi kafe remang-remang. Ironisnya selama puasa ini kafe- kafe tersebut juga beroperasi hingga larut malam dengan penguguhkan pemandangan serupa. Wanita malam juga berkeliaran ke jalan raya mencoba menggoda siapa saja yang lewat.

Batam Pos yang mencoba menelusuri bangunan liar yang disulap jadi kafe remang-remang itu memang mendapati suasana dan situasi yang dikeluhkan warga tadi. Dentuman musik keras menggema hingga ke lokasi jalan. Puluhan tamu pria termasuk warga negara asing atau bule tampak bersemangat meneguk minumam keras yang disediakan oleh pemilik kafe remang- remang tadi. Beberapa wanita berdandan menor juga berkeloliaran hingga lokasi jalan raya.

“Singgah dulu Bang. Minum-minum kita,” ujar seorang wanita kepada Batam Pos.

Pantauan Batam Pos di lapangan, ada dua jenis kafe remang- remang yang bertaburan di sepanjang jalan tersebut.

Ada kafe tetap yang berdiri di bangunan ruko seperti di ruko Puteta Jaya, ada juga yang berdiri pemukimam liar di pinggir jalan raya.

Apapun jenisnya keberadaan kafe tersebut dikeluhkan warga. Warga berharap agar aparat pemerintah terkait secepatnya menertibkam kafe remang- remang tersebut.

“Karena bisa menjadi penyakit masyarakat ini. Apalagi yang di ruli- ruli itu tentu tak bisa dikontrol,” tutur Andika, warga lainnya.

Pihak kecamatan Batuaji saat dikonfirmasi mengaku akam segera menindak lanjuti keluhan warga itu dengan berkoordinasi bersama pihak Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dan Pemko Batam.

“Nanti kami koordinasi lagi dengan Satpol PP” ujar camat Batuaji Ridwan. (eja)

Update