Jumat, 29 Maret 2024

Sanksi Menanti jika Operator Bekerjasama dengan Calo

Berita Terkait

Sejumlah fery penumpang tiba di Pelabuhan Sri Bintan Pura, belum lama ini. Dishub Kepri mengingatkan operator feri tidak bekerjasama dengan calo guna memberikan kenyamanan pada penumpang. F. Yusnadi/batampos.co.id

batampos.co.id – Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kepri Jamhur Ismail menegaskan tidak ada kenaikan harga tiket kapal selama arus mudik dan arus balik Lebaran 1439 H. Jamhur menyatakan apabila ada operator kapal yang nakal dan bekerjasama dengan calo dalam menjual tiket, akan ditindak tegas.

”Jika ada, laporkan ke petugas di lapangan,” katanya usai rapat koordinasi bersama Kepala Kantor Kesyahbandaran (KSOP) se-Kepri di Kantor KSOP Tanjungpinang, Senin (4/6).

Menurut Jamhur, berdasarkan pemaparan dari masing-masing daerah, untuk pelayanan arus mudik dan arus balik sudah disediakan sejumlah armada. Bahkan jika eskalasi meningkat, pihak operator akan menambah armada cadangan. Khusus bagi pemudik yang akan menggunakan kapal Pelni, hendaknya segera melakukan reservasi tiket karena jadwal keberangkatan yang padat. ”Masyarakat diharapkan bisa mempercepat proses pemesanan tiket,” tegas Jamhur.

Disebutkannya, Pelni sudah menyiapkan sejumlah armada untuk melayani arus mudik dan balik. Armada-armada tersebut adalah KM. Sabuk Nusantara, KM. Lawit, dan KM. Umsini. Jamhur berharap, dengan adanya armada tersebut, bisa melayani kebutuhan transportasi ke berbagai daerah. Baik itu di Kepri maupun antarprovinsi.

Namun, diakuinya ada berapa kendala, seperti infrastruktur pendukung pelabuhan di Kundur. ”Nanti akan kita lihat kondisi di lapangan,” paparnya.

Sedangkan mengenai harga tiket pesawat, memang sukar untuk dikompromi. Karena sudah ditetapkan melalui Peraturan Menteri Perhubungan. Yakni menggunakan ambang batas bawah dan atas. Apabila ada operator pesawat yang menaikan harga tiket di atas ambang batas, maka operator akan diberikan sanksi berat. “Yakni izin operasional perusahaan akan dicabut,” jelasnya.

Sementara itu, Kepala KSOP Tanjungpinang Aprianus Hangki menjelaskan, operator-operator yang bertugas di pelabuhan akan menjadi pengawas setiap armada keluar dan masuk. Ini menjadi teknis penting ketika hari H. Menurutnya, armada yang ada di Pelabuhan Sri Bintan Pura (SBP) Tanjungpinang laik untuk melayani arus mudik dan balik. “Kita akan perintahkan operator-operator untuk lebih ditingkatkan lagi pengawasannya. Baik itu pelayanan dalam dan luar negeri,” ujar Aprianus menambahkan. (jpg)

Update