Rabu, 24 April 2024

H-7, 56.390 Warga Tinggalkan Batam

Berita Terkait

Anggota Polisi membantu salah satu anak pemudik kedalam kapal Kelud di Dermaga, Batuampar, Sabtu (9/6). Pemudik menggunakana kapal kelud meninggalkan Batam sebanyak 3017 orang, Sabtu (9/6).F. Dalil Harahap/Batam Pos

batampos.co.id – 56.390 warga meninggalkan Batam untuk merayakan Idul Fitri 1439 Hijriyah di kampung halaman masing-masing di H-7 jelang lebaran ini . Jumlah ini terhimpun dari data penumpang melalui Bandara Internasional Hang Nadim dan Pelabuhan Laut PT Pelni yang mudik melalui Pelabuhan Batuampar menuju Pelabuhan Belawan di Sumatera Utara,menggunakan KM Kelud, Sabtu (9/6).

Sebanyak seribu dari jumlah penumpang Pelni tersebut merupakan pemudik gratis yang dibiayai Pelindo, Jasa Raharja, dan beberapa perusahaan BUMN lainnya. “1000 penumpang gratis, sisanya yang reguler. Total yang berangkat mencapai tiga ribu penumpang,” ujar Manajer Operasional PT Pelni Cabang Batam, Dicky Dermawandi di Batuampar, kemarin.

Dicky menyebutkan, pelayaran Batam-Belawan kemarin tersebut merupakan puncak arus mudik pertama menjelang perayaan Idul Fitri 15 Juni mendatang. Pelni juga akan melayani rute ini pada Senin (11/6) besok dan Rabu (13/6) mendatang.

“Total keseluruhan ada kurang lebih sembilan ribu pemudik hingga puncak arus mudik atau H min dua lebaran yang mudik melalui jalur laut menggunakan kapal Pelni, dua ribu diantaranya pemudik gratis,” ungkapnya.

Mengenai pemudik yang diberangkatkan secara gratis, Senior Manajer Pelayanan Kapal dan barang Pelindo I, Mardiofi menyebutkan, kegiatan ini dilakukan secara bertahap.

“Hari ini (kemarin, red) ada seribu penumpang, Sisanya Rabu, 13 Juni nanti. Tahun ini ada dua ribu yang kami berangkatkan mudik menggunakan KM Kelud,” jelasnya. Pelepasan mudik gratis ini juga turut dihadiri Gubernur Kepri Nurdin Basirun, Wali Kota Batam Muhammad Rudi dan sejumlah pejabat lainnya.

Melan Panjaitan, salah satu warga Batam yang mendapatkan layanan mudik gratis ini mengungkapkan rasa bahagianya yang bisa pulang kampung bersama suami dan tiga anaknya.

“Senanglah kalau gratis. Apalagi anak-anak juga libur jadi bisa pulang dan berlebaran di kampung,” kata perempuan yang sehari-hari berprofesi sebagai guru ini.

Sementara itu, peningkatan arus mudik juga terjadi di Pelabuhan Domestik Sekupang (PDS). Menurut Kepala Satuan Kerja (Kasatker) PDS, Suherman, jelang seminggu sebelum lebaran ini, ruang tunggu tidak pernah sepi dari calon penumpang, terutama untuk keberangkatan pagi untuk tujuan Dumai dan Buton.

“Yang pagi mereka sudah berada di peabuhan sebelum subuh, tak sedikit yang sahur di lokasi karena takut ketinggalan kapal sebab keberangkatan pukul 06.00 WIB,” ujarnya.

Perkiraan penumpang yang berangkat masih di angka dua ribu pemudik, jumlah ini naik 50 persen dari hari biasanya yang hanya seribu penumpang. “Sudah mulai ramai, sejauh ini untuk kenyamanan penumpang pemudik aman dan berjalan dengan baik,” ujar Suherman.

Demikian halnya di Bandara Internasional Hang Nadim. Puncak arus mudik juga sudah mulai terasa. Terminal keberangkatan sudah terjadi lonjakan.

Calon penumpang antri di pintu keberangkatan Bandara Hang Nadim Batam, Jumat (8/6). F Cecep Mulyana/Batam Pos

Direktur Badan Usaha Bandar Udara Hang Nadim, Suwarso memperkirakan puncak arus mudik dimulai dari H-5 hari ini hingga H-3 besok.

“Perkiraan kami itu antara besok (hari ini, red) hingga Selasa nanti. Penumpang yang akan keluar Batam itu pasti di atas10 ribu-an,” ujarnya ketika ditemui kemarin.

Suwarso menuturkan, jumlah penumpang akan kembali turun di H-2 hingga hari H lebaran. Ia menuturkan alasan, memperkirakan Minggu menjadi puncak arus mudik, karena mulai Senin (11/6) jajaran Pegawai Negeri Sipil dan beberapa perusahaan sudah mulai libur.
“Lonjakan penumpang yang terlihat jelas itu dari Rabu (6/6) lalu. Penumpang yang berangkat itu sudah diatas 9 ribu hingga kemarin (8/6),” ujarnya.

Ia menerangkan detail penumpang yang berangkat dari Minggu (3/6) 7.900 orang, Senin (4/6) 8.447 orang, Selasa (5/6) 8.888 orang, Rabu (6/6) 9.259 orang, Kamis (7/9) 9.353 orang dan Jumat (8/6) 9.543. Jumlah penumpang ini akan terus naik hingga puncak arus mudik.

Suwarso menuturkan, pihaknya telah jauh-jauh hari mengantisipasi lonjakan penumpang dengan mendirikan dua posko pengamanan di luar area terminal. Lalu posko pelayanan di dalam terminal serta posko kesehatan. “Kami ingin memberikan pelayanan optimal bagi pemudik tahun ini,” ungkapnya.

Walaupun penambahan jadwal penerbangan tidak semasif tahun lalu. Suwarso tetap optimis pemudik tahun ini meningkat dikisaran angka 4 persen dibandingkan tahun lalu. Indikasi ini terlihat dari pemesanan tiket yang sudah full sejak awal Ramadan. “Kami rasa naik, karena ekonomi sudah kembali perlahan-lahan pulih,” tuturnya.

Pemudik tahun ini tidak hanya memadati Bandara Internasional Hang Nadim saja. Tapi juga Pelabuhan Roro Telagapunggur. Pemudik asal Sumatera sejak beberapa hari lalu mengantri di Telagapunggur untuk menunggu jadwal pemberangkatan rute Batam ke Mengkapan, Riau.

Berbeda dengan pemudik di Hang Nadim hanya membawa barang seadanya saja. Pemudik yang menggunakan jasa PT ASDP Ferry Indonesia di Pelabuhan Telagapunggur, membawa kendaraan mereka keluar dari Batam.

Terkait antusiasme pemudik menggunakan Kapal Roro, dibenarkan oleh General Manager PT ASDP Indonesia Ferry Pelabuhan Telagapunggur, Anis Adinizam.

“Benar, pemudik tahun ini tidak tertampung dengan kapal yang tersedia saat ini,” katanya.

Oleh sebab itu, ASDP sedang melayangkan permintaan ke pusat di Jakarta serta Kemenhub untuk penambahan kapal serta jadwal pelayaran.

“Kemarin itu sudah tiga kali seminggu, lalu kami tambah satu jadwal lagi. Tetap saja tidak dapat menampung pemudik yang ingin berangkat menggunkan Kapal Roro menuju ke Mengkapan (Riau,red),” ungkapnya.

Karena ini pelayaran antar provinsi, izin serta penambahan kapal harus menunggu sedikit lebih lama. Namun Anis berusaha agar izin penambahan jadwal pelayaran rute Batam ke Mengkapan ini segera diberikan. Agar dapat mengakomodasi permintaan masyarakat.

“Ini sedang kami koordinasikan, apabila dapat penambahan akan segera kami kabarkan ke masyarakat,” ujarnya.

Rute Batam ke Mengkapan saat ini dilayani PT ASDP Ferry Indonesia setiap Rabu, Jumat dan Minggu, yang berangkat pukul 13.00. Perjalanan ditempuh selama 18 jam, namun apabil cuaca buruk bisa hingga 20 jam.

(she/ska/yui)

Update