batampos.co.id – Polsek Batuaji terus dalami kasus kecelakaan kerja yang menewaskan Joe Sihombing,17 dan Muslim Ritonga, 24 di galangan kapal PT Bandar Abadi Batam, Tanjunguncang, Sabtu (8/6) lalu.
Polisi memeriksa sejumlah saksi untuk mengetahui secara persis penyebab kematian dua korban
Kapolsek Batuaji Kompol Safruddin Daimunte menuturkan, saksi yang diperiksa pihaknya terdiri dari rekan-rekan kerja kedua korban yang lain, pihak savety dan HRD baik dari PT Bandar Abadi sebagai maincon ataupun PT Jonathan Sukses sebagai perusahaan subcon.
“Masih kami dalami dengan pemeriksaan saksi-saksi. Diduga ada unsur kelalaian makanya ini kami dalami secara bertahap baik terhadap saksi ataupun otopsi jenazah kedua korban,” kata Dalimunthe.
Dari pemeriksaan sementara jelas Dalimunthe, kematian kedua korban tak ada yang tahu persis. Itu karena kedua korban disuruh membuka tanki tongkang yang jadi tempat terakhir mereka bekerja pada pukul 10.00 WIB.
“Setelah itu tak ada yang perhatikan. Sekitar pukul 15.30 WIB baru dicari dan ditemukan meninggal dalam tangkil,” ujar Dalimunthe.
Dari informasi dan keterangan tersebut kata Dalimunthe menduga ada unsur kelalain dari pihak pengawas ataupun pihak perusahaan yang berkaitan.
“Ini yang akan kami selidik dengan menghadirkan saksi ahli dari Disnaker,” ujar Dalimunthe.
Kadisnaker kota Batam Rudi Syakirti sebelumnya menuturkan hal yang sama. Pihaknya secara serius akan menyelidiki kejadian itu sebagai bahan evaluasi kedepannya.
“Diduga ada unsur kelalain. Ini akan diselidikan oleh PPNS pengawas tenaga kerja sebagai bahan evaluasi kedepannya,” kata Rudi.
Sementara jenazah kedua korban sudah menjalani otopsi di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Kepri. Jenazah Muslim Ritonga sudah diserahkan ke pihak keluarga dan rencananya akan diterbangkan ke kampung halamannya di Sumatera Utara. Sementara Joe Sihombing diserahkan ke orangtuanya di Dapur 12 Sagulung.
Direktur PT Bandar Abadi Maslina saat dikonfirmasi, membenarkan adanya kejadian itu. Dia belum berkomentar banyak terkait dugaan adanya unsur kelalain sebab pihaknya juga masih mendalami insiden yang tak diinginkan tersebut.
“Itu karyawan subcon. Kami mempekerjakan siapapun tentu sudah sesuai standar operasioan prosedur (SOP) yang ada. Jadi ada unsur kelalaian atau tidak nanti dari pihak kepolisian yang selidiki,” ujar Maslina, kemarin.
Manajer HRD PT Bandar Abadi Yon Cahyono menambahkan, informasi yang didapat pihaknya dari pihak safety ataupun pihak PT Jonathan Sejahatera bahwa instrukasi membuka tutup tangki tongkang tempat kedua korban meninggal hanya diberikan kepada Muslim Ritonga, sehingga perihal keberadaam Joe Sihombing yang turut meninggal di lokasi yang sama belum diketahui secara pasti.
“Itu yang akan kami dalami. Tapi yang pasti instruksi itu hanya buka mainhole (tutup tangki) nomor 9. Bukan masuk ke dalam tanki dan sebelum buka sudah ada briefing dari tim savety,” ujar Yon.
Meskipun demikian untuk tanggungjawab perusahaan terhadap kedua korban diakui Yon dan Maslina tetap asa.
“Tanggung jawab perusahaan tetap ada. Teknis ya tentu sesuai dengan aturan yang ada,” ujar Yon. (eja)