Rabu, 24 April 2024

Cucur Kubur

Berita Terkait

Dewan Sepakat Revisi UU Pemilu

Sikap PDIP Tunggu Rakernas

Warga melakukan cucur kubur ketika lebaran kedua di pemakaman di kelurahan Rempang Cate, Galang, Batam. (Boni Bani/JawaPos.com)

batampos.co.id – Ziarah kubur pada momen lebaran adalah hal yang umum dilakukan masyarakat di tanah air. Pun demikian di Provinsi Kepualauan Riau (Kepri) khususnya Batam.

Dimana masyarakatnya menyandingkan doa dengan tradisi cucur (menyiram) kuburan dengan air sumur yang dicampur dengan kemenyan.

Tradisi yang telah dilakukan sejak beberapa generasi sebelumnya ini, sampai sekarang masih melekat dan jamak kita jumpai. Khususnya bagi masyarakat Melayu pesisir Batam.

Bagi masyarakat melayu, cucur kubur ini adalah bentuk pemberian dari mereka yang masih hidup untuk memberikan kesejukan pada orang yang telah mendahului menghadap Sang Pencipta. Cucur kubur ini juga dianalogikakan seperti memberi penghuni kubur minum. Dimana mereka meyakini pada momen lebaran seperti ini, kedatangan untuk ziarah kubur selalu dinantikan.

“Tradisi yang memang sudah turun temurun. Kita melakukan cucur kubur ini, kita juga memberikan doa untuk saudara kita yang sudah meninggal,” kata Timo, 56, Ketua RT 002 di Kelurahan Rempang Cate, Kecamatan Galang, Batam, pada Sabtu (16/6).

Timo melanjutkan, lebaran kedua seperti Sabtu (16/6) hari ini, menjadi momen berkumpulnya masyarakat untuk melakukan ziarah kubur. Tidak jarang di kawasan kuburan inilah silaturahmi dengan kenalan lama yang jarang bertemu terjadi.

Hal ini dikarenakan, memang momen ziarah kubur ini menjadi sesuatu yang penting bagi masyarakat Melayu.

(bbi/JPC)

Update