Jumat, 29 Maret 2024

Pak Walikota, Jodoh Boulevard Ditempati Pedagang Kaki Lima

Berita Terkait

Sejumlah kios pedagang kaki lima sudah mulai berdiri di kawasan Jodoh Boulevard, Minggu (17/6). Kawasan tersebut diterbitkan oleh Pemko Batam yang direncanakan akan di tata kembali. F Cecep Mulyana/Batam Pos

batampos.co.id – Bekas Taman Jodoh Boulevard kembali diserbu pedagang kaki lima pasca ditertibkan beberapa waktu lalu. Mereka memilih berjualan ditengah hingga dipinggir area taman yang telah dibongkar.

Seperti yang terlihat kemarin, belasan pedagang berjualan dengan santai di area tersebut. Rata-rata mereka berjualan makanan hingga mainan anak-anak.Padahal kondisi taman masih banyak bekas puing-puing bangunan taman yang belum dibersihkan.

Desi, salah satu warga sekitar mengatakan  pada sore hari hingga malam pedangang akan semakin bertambah. Hal itu terjadi hampir setiap hari.

“Lebaran ini banyak yang jual makanan mulai siang sampai malam juga ada. Kalau hari biasa itu mulainya sore,” imbuh Desi.

Menurutnya, jika ada pedangang kaki lima, kawasan itu ramai dikunjungi. Namun, jika tak ada, pembeli pun lengang di kawasan.

“Waktu baru-baru dibongkar dan pedagang kaki lima ditertibkan kawasan ini sempat sepi. Tapi kalau ada pedagang kaki limanya ramai lagi,” imbuhnya.

Di lain tempat Satuan Polisi Pamong Pradja (Satpol PP) Kota Batam memastikan terus memantau aktivitas Pedagang Kaki Lima (PKL) di eks Taman Jodoh Boulevard Jodoh Batuampar.

“Ada arahan wali kota soal ini (pengawasan). Patroli rutin tetap ada,” kata Sekretaris Satpol PP Batam, Friedkalter, Minggu (17/6) siang.

Ia mengungkapkan, penanganan persoalan PKL di eks taman tersebut erat kaitannya dengan pembangunan Pasar induk Jodoh Batam yang kini tengah menunggu peralihan aset dari Badan Pengusahaan (BP) Batam.

“Kami mungkin agak slow down lah, kelak pasar induk jadi kami akan keras sama pedagang,” imbuhnya.

Patroli rutin juga diungkapkan Kepala Trantibum Satpol PP Batam Imam Tohari. Menurutnya, pedagang yang kini berjualan beberapa hari belakangan adalah pedagang musiman saat lebaran. Biasanya menjual makanan dan minuman untuk berbuka.

“Siap (setelah) lebaran ini kami turun lagi, menertibkan,” ucap Imam.

Ia menegaskan, untuk PKL yang sudaha dilarang dan tetap bandel untuk berjualan di lokasi tersebut pihaknya akan mengambil tindakan yang tegas. “Di gas saja kalau memang bandel,” imbuhnya.

Soal peralihan aset dan pembangunan pasar induk, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Batam Zarefriadi mengatakan, pihaknya belum bisa mebangun pasar induk hingga belum keputusan resmi peralihan aset.

“Kami tunggu dulu peralihan aset ini,” kata Zaref belum lama ini.

(she/iza)

Update