Jumat, 29 Maret 2024

Pembaca, batampos.co.id sila Periksa Kesehatan Usai Lebaran

Berita Terkait

ilustrasi

batampos.co.id – Kadar kolesterol atau lemak darah yang tinggi menjadi momok menakutkan bagi sebagian besar masyarakat urban saat ini. Sebab beragam penyakit berat dipastikan akan menyertai. Sebut saja jantung koroner, diabetes, stroke, dan masih banyak lagi.

Enok bersama suaminya baru saja pulang dari Masjid Al Falah, Lubukbaja, Jumat (15/6) lalu. Pagi itu, ia bersama suaminya Sami Yusuf melaksanakan Salat Ied di sana. Belum sempat melepas mukena, ia langsung bergegas ke dapur, dan mengatur aneka jenis makanan berat ke atas meja makan.

“Sebentar lagi anak-anak ibu mau datang. Mereka salat bersama keluarga mertua masing-masing, karena tahun lalu sudah di sini,” ujarnya sambil menuangkan kuah tauco kembang tahu ke mangkuk kaca di meja makan.

Ibu tiga anak ini menyediakan aneka penganan khas Idul Fitri. Sebut saja ketupat lontong, ketupat ketan, rendang daging sapi, opor ayam, kuah tauco kembang tahu pedas, sambel kentang kering, sambel ubi ampela-ati, hingga gulai pelanduk. Tak hanya itu, ia juga menyajikan aneka kue seperti bolu ketan hitam, nastar, kue kelapa kering, manisan, tape, dan aneka kue lainya yang sudah tersaji rapi di ruang tamu.

Usai menyajikan makanan berat di ruang tamu tersebut, nenek empat cucu itu pun mengganti pakaiannya dengan gaun kebaya jingga berlapis satin dengan jilbab senada. Sembari menunggu anak-anaknya, ia mengungkapkan meski memasak semua penganan itu dari H-2 Idul Fitri, tapi ia mengaku tidak akan memakan beberapa di antaranya. “Sudah lama diabetes dan darah tinggi. Kalau makan ampela-ati dan opor itu nanti, takut kolesterol naik, penyakit kambuh lagi. Ibu capek dirawat di rumah sakit mulu,” ungkapnya.

Memang, Enok baru saja dirawat di salah satu rumah sakit di Melaka, Malaysia. Dia sudah sekitar empat tahun lalu divonis menderita diabetes tipe dua dan hipertensi. “Kala kambuh, sakit semua badan. Tapi nggak tahu di bagian mana sakitnya. Kadang kesemutan, kadang ngilu. Yang paling menakutkan kala mendadak pusing, keringat dingin dan jantung rasanya sakit gitu. Astagfirullah jangan datang seperti itu lagi ya Allah,” ungkapnya.

Lebaran memang tak jauh-jauh dari makanan serba santan. Semuanya itu disantap penuh kegembiraan dan juga dalam porsi yang banyak. Tak heran, kerap banyak warga yang mengidap kolesterol naik usai hari raya tersebut.

Sebegitu menakutkannya-kah aneka sajian khas Lebaran tersebut bagi penderitanya?

Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah, Afdhalun A Hakim menyebutkan sebenarnya tidak ada makanan yang menakutkan atau pun tidak aman. Sepanjang dikonsumsi tepat pada porsinya atau masing-masing individu mengetahui besaran kebutuhan kalorinya, hal itu pasti berguna dan menyehatkan buat tubuh.

Menurutnya, makanan itu bisa menyehatkan, bisa menjadi racun yang mengakibatkan penyakit setelah masuk dalam tubuh apabila individunya konsumtif tanpa dibarengi pergerakan seimbang. Apalagi, kala Lebaran tiba, warga cenderung mengkonsumsi makanan berlemak, bersantan, dan manis tersebut lebih besar dari jumlah kebutuhan kalori saat hari biasa. Akibatnya, terjadi penimbunan lemak dengan jumlah tak normal dalam darah. “Kolesterol. Ini perlu diwaspadai. Sepele memang tapi bisa sangat membahayakan bagi tubuh dan bahkan mengakibatkan kematian,” ungkap Afhdalun ketika ditemui di Ruang Cathlab RSBP Sekupang, Batam, Kamis (7/6) lalu.

Siang itu, ia baru saja menyelesaikan tindakan operasi pemasangan ring terhadap pasien penderita jantung koroner di ruang sterilisasi yang satu pintu dengan ruang radiologi dan ICU di RSBP Sekupang tersebut. Jantung koroner menjadi salah satu dari beberapa jenis penyakit yang diakibatkan oleh kelebihan kolesterol dalam tubuh. Ada pun penyakit lainnya di antaranya diabetes, ateroklerosis, stroke, arteri perifer, hipertensi, dan aneka jenis penyakit lainnya. “Mencegah semua ini timbul, ya masing-masing kita bertanggung jawab menjaga kesehatan dan pemeriksaan rutin,” jelasnya.

Secara awam, banyak warga mengetahui bahwa kolesterol itu adalah sebuah penyakit. Padahal, tubuh manusia juga membutuhkan kolesterol yang tersebar di bagian tubuh seperti saraf, otak, jantung, dan juga kulit otot, serta dibutuhkan untuk menghasilkan hormon estrogen bagi perempuan. Dalam keadaan normal, kadar kolesterol manusia berada pada posisi 160-200 mg/dl. ” Di atas 200 mg/dl itu sudah masuk kategori ambang batas, sedangkan di atas 240 mg/dl itu masuk kategori tinggi,” jelas Afdhalun.

Kadar ini tentu berlaku bagi yang belum pernah terpapar masalah kolesterol sebelumnya. Tingkatan kadar kolesterol untuk masing-masing orang berbeda kadarnya. Kadar 120 mg/dl masih dianggap normal bagi yang tubuhnya belum terdeteksi satu pun penyakit. Tapi kalau sudah penyakitan misalkan sudah terkena jantung koroner, sudah mengalami operasi by pass, ginjal, atau pun diabetes, kadar kolesterol wajib di bawah 70 mg/dl.

“Lewat dari situ, sudah bahaya,” jelas Afdhalun.

Dalam dunia medis, kolesterol itu merupakan lemak darah yang terdiri dari dua jenis, yakni High Density Lipoprotein (HDL) atau kolesterol baik yang tidak mengendap di arteri. Fungsinya melindungi dinding pembuluh darah dari flak atau aterosklerosis. Ateroklerosis ini cikal bakal terjadinya penyakit jantung koroner.

Jenis lainnya yakni Low Density Lipoprotein (LDL) atau kolesterol jahat yang mengendap di arteri yang mengakibatkan berbagai jenis penyakit. Kolesterol jahat ini wujudnya berupa lemak kuning, seperti lemak yang berada di antara kulit dan daging ayam.

Bagaimana membedakan HDL dan LDL? Afhdalun menganalogikan LDL itu sampah, dan HDL sebagai bak sampah yang akan mengangkut kolesterol ke hati. Kala baknya berisi dalam batas normal, maka kawasan di sekitar arteri akan bersih dan selokan akan berjalan dengan lancar. Namun apabila baknya terisi melebihi kapasitas bak, maka sampah tersebut akan tumpah mengotori dinding dan selokan, akibatnya? selokan akan kotor, banyak sampah, kalau sudah begitu, aliran air pun akan tersumbat.

Analoginya sesederhana itu. Ketika berlebih, akan menghambat. Hati tak sanggup mengolahnya, akibatnya diubah menjadi lemak darah dengan kadar tinggi, masuk ke sub intima di lapisan pembuluh darah, mengalami oksidasi, dimakan sel darah putih, hingga mengalami proses kimia membentuk menjadi gumpalan busa yang mengakibatkan pengerasan pembuluh darah atau ateroklerosis penyebab jantung koroner.

Peristiwa penimbunan kolesterol hingga menjadi jantung koroner atau berbagai jenis penyakit lainnya ini memakan waktu lebih dari 10 tahun. Jadi kalau ada serangan jantung yang bahkan mengakibatkan kematian mendadak penderitanya, itu bukan serangan jantung mendadak.

“Itu sudah lama berproses dalam tubuh,” ungkap Afdhalun.

Selain kolesterol, pemicu terjadinya jantung koroner ini yaitu karena emosi labil, kencing manis, atau diabetes, faktor turunan, dan juga karena merokok serta stres. “Stres menjadi pemicu tertinggi setelah kolesterol,” ungkapnya.

Dokter yang juga berpraktik di RSAB dan RSBK Batam ini menyebutkan, banyak warga Batam yang mengidap kolesterol tinggi di Batam. Dalam sehari, rata-rata ada 30-an pasien yang terdiagnosa penyakit baru karena disebabkan kolesterol di berbagai rumah sakit tempat ia melayani.

Di RSBK misalnya, ada 25 -30 pasien dan di RSAB 30-35 pasien setiap harinya. Khusus pasien jantung, di RSBP sendiri saja selama rentang Januari ke Mei ada 157 tindakan intervensi jantung. “Sebanyak 57 di antaranya dilakukan pemasangan ring, atau stent untuk membuka aliran darah yang tersumbat di jantung,” ungkapnya.

ilustrasi
Kenali Ciri-Ciri Kolesterol

Kesehatan tubuh adalah sesuatu hal yang mahal. Hal ini diketahui ketika individu terjangkit penyakit. Biaya yang dikeluarkan akan menjadi banyak. Tak hanya itu, aktivitas pun menjadi terganggu. Beda saat dalam kondisi sehat, segala sesuatu aktivitas yang dilakukan bisa berjalan lancar dan produktif.

Perjumpaan dewasa ini, penyakit masyarakat banyak dipicu karena kelebihan kolesterol. Perubahan zaman dan gaya hidup yang serba praktis dan tuntutan kesibukan seringkali menjadi alasan. Warga lebih banyak mengonsumsi makanan cepat saji, makanan berpengawet daripada makanan sehat yang kaya serat baik dan bergizi.

Akibatnya, terjadi obesitas atau kegemukan akibat tingginya kadar lemak dalam tubuh dan juga dalam darah. Khusus kolesterol, dokter Afdhalun A Hakim SpJP menyebutkan, tidak hanya menyerang pasien yang obesitas. Individu yang memiliki postur proporsional juga bisa terserang kolesterol.

“Kolesterol ini tak pilih-pilih orang. Siapa saja bisa kena kalau pola hidup dan pola makannya salah,” kata dr Afdhalun.

Kata Afdhalun, kadar kolesterol itu masuk kategori berbahaya kalau tak seimbang. LDL lebih tinggi kadarnya dari HDL, dan juga adanya sumbangan dari trigliserida. Akibatnya terjadi disiplidemia atau kelainan metabolisme yang ditandai dengan peningkatan atau penurunan jenis lemak dalam plasma darah.

Afdhalun menyebutkan, perlu mengenali ciri-ciri tubuh yang sudah terkena kolesterol tinggi. Di antaranya kesemutan kala duduk dalam posisi yang sama dalam rentang waktu tertentu. Ada juga hilang keseimbangan akibat semakin lemahnya cara kerja otot, mual dan muntah karena terganggunya saluran pencernaan, serta kerap mengalami nyeri leher dan punggung. Dalam kondisi ini, berarti selain kolesterol, juga disebabkan tekanan darah tinggi yang muncul secara bersamaan.

Ciri-ciri lainnya yakni emosi tidak stabil, sakit dan tremor pada kaki dan tangan, wajah merah, sulit bernafas, nyeri dada dan gampang lelah. Kolesterol tinggi akan berdampak pada membesarnya pembuluh darah dalam batas tak normal, dan juga kekurangan pasokan oksigen ke darah akibatnya jadi gampang lelah.

“Kalau sudah ada ciri-ciri ini, sebaiknya periksa saja ke dokter dan ubah gaya dan pola hidup Anda,” jelas Afdhalun.

Untuk membersihkan tubuh dari kolesterol jahat, Afdhalun menyebutkan, selain mengkonsumi obat bisa dengan berpuasa. Dengan berpuasa, dibarengi dengan makan teratur layaknya orang tak berpuasa, maka kadar asam lemak akan berkurang dalam darah dan juga tubuh. “Kalau puasanya berkualitas sesuai dengan tuntunan Nabi Muhammad, pasti kadar gula darah dan kolesterol turun. Tapi jangan pula balas dendam setelah Lebaran, ya pasti kolesterol tinggi,” jelasnya.

Bayangkan saja, Afdhalun menambahkan, berapa banyak tubuh menerima kalori saat Lebaran tiba. Sepotong lapis legit, nastar, dan opor ayam dalam waktu bersamaan. Itu kalorinya besar. Kandungan di dalamnya mentega, tepung, susu, santan.

“Hajar semua kala Lebaran. Makanya trend pasca-Lebaran itu pasti jumlah pasien dua kali lipat dari biasanya. Mulai dari pasien gula darah tinggi dan pasien serangan jantung,” ungkapnya.

Dia menambahkan, untuk menghindari tubuh dari kolesterol jahat, perlu mengubah pola makan. “Back to nature, perbanyak konsumsi buah dan sayur, serta hindari transfat. Pola pakan menjadi faktor penentu. Lalu atasi stres dengan berpikir positif, jangan begadang. Jadikan hidup sehat jadi habit,” tegasnya.

“Kalau susah mengontrol pola makan, boleh, tapi juga harus dibarengi aktivitas olahraga yang teratur. Dengan begitu makanan dan minuman yang masuk ke dalam tubuh diubah menjadi energi, bukan menjadi lemak,” tambahnya.

ilustrasi
Buang Kolesterol Jahat dengan Terapi Bekam

Selain pengobatan medis, pengobatan tradisional bekam juga menjadi salah satu alternatif dalam membuang darah kotor atau kolesterol yang menjadi sumber penyakit dari dalam tubuh.

“Bekam ini merupakan sunnah Nabi Muhammad SAW. Bukan hanya membuang kolesterol tapi dengan satu kali terapi untuk pengobatan 100 penyakit. Seperti kolesterol, asam urat, jantung, stroke, darah tinggi dan yang lainnya,” ujar Pemilik Rumah Bekam Batam, Iskandar Sudrajat di rumah praktiknya di Taman Victoria Blok S4 Nomor 10, Simpang Basecamp, Batuaji, akhir pekan lalu.

Ada dua jenis terapi bekam. yakni terapi kering untuk membuang angin dalam tubuh, serta terapi basah untuk mengobati berbagai jenis penyakit. “Untuk kolesterol jahat dan berbagai penyakit lainnya yang menumpuk dalam darah harus dengan teknik bekam basah. Ini salah satu langkah aman dan efektif,” ungkapnya.

Mengikuti terapi bekam ini, ada tujuh sampai sembilan titik sunnah. Khusus untuk titik bekam mengatasi kolesterol ada lima titik bekam leher yakni di punuk leher pada ruas pertama tulang belakang bagian atas, titik urat leher belakang kanan dan kiri, dan titik di atas bahu kanan dan kiri. “Untuk menghilangkan kolesterol dengan cara bekam ini, tidak boleh dilakukan sembarangan. Harus dilakukan yang sudah profesional dan mengerti titik-titik sunnah seperti yang diajarkan Nabi,” ungkap Iskandar.

Teknik terapi bekam basah sendiri menggunakan alat khusus yang steril. Jarum dan alat pembersih lainnya wajib sekali pakai. Untuk mengetahui bahwa si pasien yang datang kolesterol tinggi atau mengidap penyakit lainnya, bisa dilihat dari tingkatan warna darah dan kekentalannya. Kalau warna darahnya hitam pekat dan menggumpal berarti itu kolesterol tinggi, dan aliran darahnya tidak terurai dan lancar di dalam tubuh.

“Biasanya butuh 2-3 kali sedot dan pasti meninggalkan bekas kop yang pekat,” jelas Iskandar.

Dalam prosesnya, Iskandar menyebutkan, bekam itu adalah proses membuang racun yang terdapat dalam darah dengan menggunakan alat kop. “Dalam mengobati, tergantung keluhan pasien juga,” ungkapnya.

Selain banyak manfaat bekam, organ vital tubuh seperti jantung, paru-paru, ginjal, lambung, dan lainnya, manfaat terapi bekam untuk kolesterol tinggi adalah homeostatis atau menyeimbangkan kondisi kadar kolesterol darah di dalam tubuh.

“Kalau darah kita bersih dari plak kolesterol, pasti darah yang keluar saat terapi encer dan merah. Itu artinya darah belum tercemar, suhu dalam tubuh normal alias tidak lembab panas. Tapi kalau sudah pekat atau juga menggumpal, itulah yang harus dibersihkan. Lemak yang menggumpal di darah inikan sumber penyakit, makanya harus dikeluarkan dengan cara bekam basah ini,” jelasnya.

Iskandar menyebutkan, teknik bekam ini juga sangat baik mengembalikan fungsi darah, setelah mengeluarkan darah kotor yang mengandung kolesterol jahat dan penumpukan plak di dinding arteri. “Istilahnya bekam ini sama seperti kita mengganti oli kendaraan. Oli lama yang sudah aus kita buang,” jelasnya.

Meski begitu, bekam hanyalah salah satu obat pencegahan. Iskandar menyebutkan, supaya terbebas dari berbagai penyakit, tergantung pola makan dan pola hidup.

“Kolesterol itukan sebagai pemicu berbagai jenis penyakit yang berkesinambungan satu sama lain. Mencegahnya ya dengan memperbaiki pola makan dan pola hidup. Bekam hanya sebagai tindak pencegahan dan pembersihan,” jelasnya. (CHAHAYA SIMANJUNTAK, Batam)

Update