Selasa, 19 Maret 2024

Populasi Buaya Mengkhawatirkan

Berita Terkait

Petugas kepolisian melakukan olah TKP di lokasi yang diduga korban diserang buaya, beberapa waktu lalu. F. Wijaya Satria/batampos.co.id

batampos.co.id – Berdasarkan survei dan kajian Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) mengatakan populasi buaya di Lingga sudah tahap menghawatirkan. Dimana jumlah buaya semakin banyak dan berdampak ancaman bagi masyarakat. Mengatasi persoalan perlu dilakukan penanganan khusus.

Wakil Ketua Komisi II DPRD Lingga Abdul Gani Atan Leman yang sebelumnya telah melakukan kunjungan ke KSDA di Batam mengatakan, Pemkab Lingga mesti mengambil tindakan dengan cepat karena semakin sering memakan korban.

“Kemarin waktu kunjungan ke KSDA, mereka minta waktu untuk melakukan kajian lebih dahulu. Sekarang setelah menemukan populasi buaya sangat banyak, waktunya harus diambil tindakan,” kata Abdul Gani kepada Batam Pos, Senin (18/6) pagi.

Secara teknis, katanya, Pemkab Lingga mesti melakukan MoU dengan KSDA dan pihak ketiga yang menangani penekanan jumlah buaya di Kabupaten Lingga. Menurutnya pihak ketiga yakni PT PJK dipandu oleh KSDA mengatakan mereka dapat menangkap dan membawa 200 hingga 300 ekor buaya baik ukuran besar dan kecil. Namun, Gani memastikan harus melalui MoU terlebih dahulu.

Saat ini masyarakat telah melakukan penangkapan beberapa buaya besar untuk membantu proses tersebut. Menurut hasil survei dan data yang dimiliki KSDA, buaya tersebut banyak hidup di kawasan Sungai Desa Kerandin dan Sungai Desa Sungaipinang. Sedangkan buaya juga tampak di sungai Desa Mepar dan sungai Desa Panggak sebagai tempat lalu lalang buaya mencari makan. “Bahayanya, semakin banyak buaya maka kecukupan pangan mereka semakin menipis dan ini yang menjadikan mereka buas dan memangsa manusia,” kata Gani. (wsa)

Update