batampos.co.id – Industri halal mulai mengemuka di Asia Tenggara. Di Batam, Batamindo dan sejumlah kawasan industri lainnya sudah menyiapkan lokasi untuk industri halal. Namun mereka juga berharap agar pemerintah mau memberikan insentif agar investor produk halal mau menanamkan modalnya di Batam.
“Dalam upaya untuk menarik minat industri halal, maka diperlukan sejumlah insentif seperti pembebasan pajak,” kata Wakil Ketua Koordinator Himpunan Kawasan Industri (HKI) Kepri Tjaw Hoeing, Senin (18/6).
Pembebasan pajak ini bisa macam-macam bentuknya. Tetapi yang paling umum adalah pembebasan pajak 100 persen selama 10 tahun untuk biaya modal si operator.
“Dan lima tahun bebas pajak untuk ekspor,” jelasnya.
Dengan insentif seperti itu, Ayung meyakini bahwa standar kualitas produk industri halal di Batam akan tercapai.
Lalu dari segi non fiskal. Contohnya adalah pelayanan terpadu dalam proses ekspor impor bahan baku atau produk halal. Fasilitas bantuan proses sertifikasi halal bagi industri akan dipermudah mulai dari Beacukai, Karantina, BPOM dan sejumlah fasilitas lainnya untuk mendukung pengembangan industri halal.
Dengan demikian menurut dia dapat menarik investor untukk berinvestasi di Kepri. Pada umumnya, ada dua kawasan industri di Kepri yang sangat siap baik dari sisi infrastruktur dasar maupun pendukung yaitu Kawasan Industri Batamindo di batam dan Kawasan Industri Bintan di pulau Bintan.
“Pengembangan kawasan industri halal diyakini akan ikut menyumbang kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi Batam. Potensi pasar akan menyasar pada mayoritas umat muslim di Indonesia. Disamping itu negara-negara di wilayah timur tengah dapat juga menjadi pangsa pasar,” pungkas Ayung. (leo)