Jumat, 29 Maret 2024

BP Batam Janji Perbaiki Penanaman Pipa IPAL

Berita Terkait

Sejumlah kendaraan melintas dijalan M Tahir Batamcenter F Cecep Mulyana/Batam Pos

batampos.co.id – Penggalian untuk pemasangan pipa di sepanjang jalan kecil Engku Putri, Teluk Tering, dikeluhkan warga. Pasalnya, penggalian yang dimulai sejak akhir tahun lalu itu hingga kini tak kunjung usai.

Pembatas jalan yang dipasang hingga ceceran tanah bekas galian, membuat ruas jalan tersebut terlihat kotor dan sempit.

“Pengerjaannya makan badan jalan. Susah dipakai lajur dua arah. Jadi kayak buka tutup. Kan itu mengganggu,” terang Supardi, yang kerap ngetem di jalan tersebut sebagai supir taksi online.

Apalagi ketika hujan, galian yang terbuka meluapkan air hingga ke jalan. “Saat tanah bercampur air jadinya jalan sangat licin. Jelas membahayakan bagi pengendara motor. Ada juga pengendara motor yang tergelinicir karena galian ini,” sambung Riyan, sesama supir taksi online yang juga ngetem di samping Harmoni One Hotel tersebut.

Usaha sekitar yang didominasi bidang kuliner, juga mengeluhkan hal serupa. “Parkiran jadi susah. Kadang ada yang terpaksa parkir di ujung jalan depan karena pembatas-pembatas galian yang menghambat jalan masuk ke tempat kami,” ungkap salah satu pemilik usaha makanan khas Jawa, Marni.

Umumnya warga sekitar yang rata-rata pemilik usaha ini mengaku dirugikan dengan kondisi penggalian yang tak kunjung usai. Selain jalan menjadi sempit dan licin, tanah merah dari galian itu juga menimbulkan debu saat cuaca panas.

“Kalau pengerjaannya nampak setiap hari, mungkin kami tidak keberatan. Ini sudah berbulan-bulan, karena pengerjaannya sering terbengkalai. Yang dirugikan ya kami, malas orang mau kesini karena susah parkir dan segala macamnya,” ungkap wanita paruh baya itu.

Dari pedagang parkir di kawasan tersebut yang akrab disapa Abang menyebutkan, volume kendaraan yang parkir sejak ada galian memang berkurang.

“Hampir setengahnya kurang dari sebelumnya. Biasanya siang itu ramai baik kendaraan pribadi atau ojek. kalau sekarang rata-rata ojek saja, yang pribadi sepi,” bebernya.

Mereka pun meminta agar proyek BP Batam tersebut dapat segera terselesaikan, hingga aktivitas di jalan kecil Engku Putri itu dapat kembali normal.

“Selesaikan saja segera, biar tidak mengganggu lahan rezeki kami,” sahut beberapa pemilik usaha lainnya.

Usai Lebaran, Badan Pengusahaan (BP) Batam akan menggesa proyek penanaman pipa Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL).

Sebelumnya, proyek ini banyak dikeluhkan masyarakat karena seperti dikerjakan asal-asalan. Imbasnya adalah banyak jalan yang rusak dan banyak kendaraan yang terperosok di dekat lubang penggalian. Contohnya di Harmoni One dan di dekat Simpang Maymart.

“Sebelumnya juga, jika ada keluhan kami akan langsung genjot,” kata Plt Kasubdit Humas BP Batam, Muhammad Taofan, Kamis (21/6).

Sisitem saluran limbah yang sudah jadi.
foto: batampos.co.id / putut ariyotejo

Taofan kemudian menjelaskan ada sejumlah kendala mengapa proses perbaikan dikerjakan usai Lebaran.

“Karena masalah cuaca yang sering hujan dan juga karena ada Lebaran,” katanya lagi.

BP memang sudah mengganti subkon lama dengan subkon yang baru. Dan subkon baru ini dari Korea Selatan yang meminjamkan dana lunak untuk pembangunan IPAL.

“Subkon dari Korea ini yang nanti akan melaksanakan proyeknya sedangkan kami dari BP berperan sebagai pengawas,” ucapnya.

Subkon sebelumnya yakni PT Batam Global Jaya memang tak menjalankan tugasnya dengan baik. Kepala Bidang Pengelolaan Air dan Limbah BP Batam Iyus Rusmana mengatakan subkon tersebut tidak bekerja sesuai metodologi dan SOP. Sehingga diputus kontraknya.

Akibat dari pekerjaan yang tidak merunut pada SOP, BP menerima banyak komplain dari masyarakat.

Komplain yang diterima sangat bervariasi. Namun pada umumnya terjadi karena amblesnya tanah karena kontruksi pipa. Ada juga yang terjadi karena pengecoran, membuat genangan air dimana, berdebu dan lainnya.

BP, kata Iyus, akan berusaha mengakomodir komplain masyarakat. (nji/leo)

Update